Buscar

Hujan Di Akhir November



Tanah sehabis hujan
Hujan di akhir November
Udara dingin menusuk tulang
Aroma hujan itu masih tercium disisa-sisa rerumputan

Langit masih kelabu sehabis hujan
Mungkin pelangi sedang enggan hadir mengindahkan
Siang tadi kutemui lagi kamu dikejauhan
Masih seperti hari kemarin, memandangimu dalam diam

Mungkin benar aku telah jatuh cinta
Cinta yang sederhana namun klasik adanya
Mencintaimu diam-diam
Bahagia menjadi pengagum rahasiamu

Aku selalu ada disetiap harimu
Tapi aku selalu tak terlihat olehmu
Apa kamu memang tidak menyadari kehadiranku?
Atau kamu yang tak ingin perduli akan aku?

Ku akui ini sedikit gila
Aku selalu mengingatmu disetiap helaan nafasku
Aku selalu ingin menjadi yang terbaik
Agar tidak terlihat memalukan didepanmu

Tetap saja semua itu tidak membuatmu menoleh ke arahku
Miris. Sakit. Tapi aku terima
Dalam hujan tadi kukirimkan do'a
Semoga kamu selalu bahagia

Dan aku hilang
Aku pergi
Bersama butiran rintik hujan di akhir November ini

Jika nanti kamu tahu ada aku dikehidupanmu
Lihatlah ketika hari sedang hujan
Ada aku disana datang menyejukkanmu

Postingan Labil

Aku kembaliiiiiiiiii *sedikit lemes, capek minggu ini nguras tenaga sibuknya*. Mohon maaf juga jadi jarang posting di blog. Sebenarnya sering punya niat mau nulis tapi, udah kebuka entri kok tiba-tiba nih jari jadi malas ngetik, jadi malas cerita. Jariku galau hahahaha

Jadiiiiiii pada kesempatan kali ini aku mau cerita soal teman-teman dikampus aja dah. Jadi gini, teman-teman dikampusku khususnya yang cewek-cewek nih lagi pada kesemsem sama MABA tingkat 1, lha kaminya udah tingkat 3 ntar lagi wisuda mamen *amin doakan yah*.

Lucunya tuh ya tingkah teman-temanku jadi pada kayak anak labil semua, kayak anak-anak ABG baru ngerasain falling in love gitu ckckckck *ingat umur ingat umur. Kalau aku masih muda, masih 19 tahun hahahahha*

dia jauh aku cemas tapi hati rindu
dia dekat aku senang tapi salah tingkah
dia aktif aku pura-pura jual mahal
dia diam aku cari perhatian
oh repotnya
Lirik lagu Project Pop itu pas banget deh gambarin kelakuan teman-temanku. Kalau ada tuh MABA lagi ngumpul-ngumpul dimana gitu, temanku pasti juga ada nggak jauh dari itu MABA.

hmmmmm sebenarnyaaaaaaaa aku juga ada suka sama adek tingkat ahhahahaha
Bisa sukanya nggak disengaja. Anaknya cuek banget tapi, care. Aku panggil dia "ES BATU" saking cueknya dan saking dinginnya. Sayangnya aku nggak bisa jadi MATAHARI nya, nggak bisa mencairkan kedinginannya itu. Lha gimana mau cairkan orang aku setiap ada dia selalu menghindar tapi, kalau dianya nggak ada aku nyariin hahahaha *Lucu yah? Konyol*

Si ES BATU ini bukan MABA,sayangnya kami "BERBEDA". Iman kami nggak sama, makanya setiap liat mukanya aku sakit hati hahahhaha
Setiap ada dia, aku ngejauh, takut ketahuan kalau aku diam-diam suka sama dia. Takut dianya juga keGRan punya fans kayak aku *lho

Tapi, kayaknya dia tahu deh aku suka sama dia habisnyaaaaaaaa gimana yah, gitu deh pokoknya.
Aku ada sih befoto sama dia, mau ku masukkan dalam postingan ini tapi takutnya ntar ada anak kampus buka nie blog terus nemu nih tulisan trus liat fotonya bisa celaka 19. Ketahuan aku ntar hahahaha *mau taruh dimana muka ku???? Aku malu. Malu-Malu Mau hahahahha*

Bener dah nie udah kayak anak labil aja. Tapi, sekarang aku udah bisa biasa aja sih kalau ada dia. Malah pura-pura nggak tahu kalau ada dia hahahaha. Jadi jalani sajalah. Toh Hidup ini tetap INDAH apapun yang terjadi. Ntar lama-lama juga bisa lupa apalgi udah mulai sibuk mau PKL dan nyusun tugas akhir. Harus fokus dan pastinya bisa nyingkirin dia dari pikiran. Sedih juga sih nggak bisa ketemu lagi ntar kalau udah lulus. Nggak apa-apalah, ada fotonya yang bisa dipandang dan ada kenangan sama dia yang udah terukir :)

Okeh cukup ceritanya sebelum semuanya terbongkar ke permukaan. See U Bye-Bye *nyengir*

Hujan itu sepertimu

Aku takut hujan. Mengapa?
Karena bagiku hujan datang membawa kabar duka
Duka yang paling dalam hingga langitpun ikut menangis

Tapi, setelah mengenalmu aku mendapatkan makna baru tentang hujan
Hujan itu sepertimu
Sesejuk apapun ia menenangkan hatiku
Tetap saja butirnya tak bisa ku genggam

Semenjak mengenalmu, hujan sering turun disetiap hariku
Bukan hujan dari langit
Tapi, hujan dari hatiku
Hujanku yang jatuh diam-diam ketika aku merindukanmu

Tapi, kau disana menikmati sejuknya hujanku yang membasahimu
Apakah hujanku menenangkan hatimu?
Aku tersenyum dalam duka mengetahui kenyataannya

Sekeras apapun aku mencoba, aku tak akan pernah bisa menggenggam butir hujan itu
Sekeras apapun aku mencoba, hujan itu tak akan menyejukkan ku
Ia membasahiku

Lalu apa yang harus ku lakukan jika hujan menghadirkan rindu untukmu?
Sedangkan aku tak bisa bertemu denganmu
Mungkin dengan mengirimkan doa disetiap butiran-butirannya
Semoga kamu selalu bahagia

"Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi"
http://puisipuisi-kita.blogspot.com/2012/11/giveaway-semua-tentang-puisi.html

Mengagumi

Aku
Melihat dia seperti melihat matahari. Dapat memberi semangat namun hanya dapat untuk dilihat. Dia penerangku dikala cahaya menghilang dari hidupku. Namun, melihat senyumnya dapat menyakitkan hatiku, menghempaskanku pada kenyataan bahwa aku sangat mengaguminya. Tapi, tak dapat menggapainya sekeras apapun aku mencoba.

Kamu
Melihat tawanya itu dapat membuatku juga merasakan kebahagiaan yang dia rasakan. Dia terlalu indah untukku. Cahayanya terlalu terang, hingga aku tak terlihat jika berada disampingnya. Tapi, salahkan jika aku masih diam-diam menyimpan rasa padanya? Tak mengapa. Entah sampai kapan dapat bertahan pada rasa dalam diam.

Cerita Pagi Ini

Pagi kawanan senja. Aku mau cerita tentang rasa sakit. Masih pagi kok udah posting soal sakit-sakit sih ya, nggak semangat. Tapi, nggak apa-apa yah, yang mau baca silahkan yang nggak mau baca boleh exit nih page. Sebenarnya ni hari masih ada kuliah tambahan tapi, masuknya jam 11 dan aku nggak tahu mau ngapain ngisi waktu sebelum berangkat kuliah nanti. Nyapu rumah udah, cuci piring juga udah. Mau belajar buat kuis Alkes malas, ntar-ntar aja. Mau lanjut buat KTI tapi, bahan belum lengkap. Jadi, kuputuskan untuk menulis ini.

Kalian pernah nggak sih suka sama orang? Pasti pernah dong ya kan semuanya punya hati. Tapi, pertanyaan lainnya, pernah nggak kamu sama temanmu suka sama orang yang sama? Mungkin sebagian besar jawaban pada bilang pernah. Biasanya dalam kasus ini, kita saling menyembunyikan perasaan yang sebenarnya dari teman kita itu. Atau misalnya teman kita itu bilang dia suka sama si A tanpa tahu kalau kamu yang dia kasih tahu rahasianya itu juga suka sama si A. Pertanyaan selanjutnya, kalau sudah begini apa yang akan kalian lakukan? Maju atau mundur???

Kalau jawabanku, kalau aku tahu temanku suka dengan orang yang aku suka. Aku akan mundur dengan pasti. Karena apa? Aku lebih takut kehilangan teman dekat daripada kehilangan orang yang kusukai. Ntar kalau putus juga aku kan masih butuh temanku itu. Selain itu, aku ingin menjaga perasaan temanku. Klise memang menyerah demi persahabatan. Tapi, kalau dipkir-pikir tidak ada salahnya mengalah. Toh cinta tetap akan memberi akhir yang indah kan, walaupun awalnya harus tersakiti dulu.

Aku tahu bagaimana rasa sakitnya ketika melihat orang yang kita sukai jalan dengan teman kita sendiri. Rasanya sakit, sakit banget. Daripada temanku yang merasakan itu, lebih baik aku yang merasakannya. Karena dia belum tentu bisa melewatinya sedangkan aku sudah tahu bagaimana caranya untuk memanipulasi hati.

Sebenarnya sekarang ini aku lagi menyimpan rahasia temanku. Dia berhubungan dengan orang yang disukai temannya. Cinta memang suka melumpuhkan logika. Dia pasti tahu akibat apa yang akan dia terima karena dia berhubungan dengan orang yang disukai temannya itu. Tapi, dia tetap maju. memang sih semua tergantung dari si yang disukai ini. Dia mau memilih siapa. Tapi, sekali lagi. Walaupun orang yang kusukai itu memilihku, aku tetap nggaka kan menjalin hubungan sama dia. Buat apa menjalin hubungan kalau diantara kebahagiaanku ada orang yang terluka. Hidup ini hukum alam teman. Bisa jadi suatu saat nanti kamu yang akan merasakan rasa sakitnya.

Dan kalian tahu teman, aku merasa sakit jika melihat temannya temanku itu. Istilahnya startnya dia itu sudah diduluin orang lain tanpa sepengetahuan dia. Dia berjalan pelan tapi, orang lain sudah sampai finish. Ah sakit sekali rasanya jika melihat dia. Apalagi jika melihat dia tersenyum dan masih bisa merasa bahagia. Dalam pikiranku terlintas bagaimana jika nanti dia tahu yang sebenarnya? Pasti kebahagiaan itu akan luntur seketika. hmmm rasanya ingin sekali aku memeluknya.

Berkorban perasaan demi orang yang sudah kita anggap seperti saudara sendiri itu memang tidak mudah. Tapi, ada yang lebih penting daripada mendapatkan cinta. Tapi, kebahagiaan saudara kita.

Dan aku selalu berusaha untuk tidak bahagia sendirian dan pura-pura tidak tahu karena sudah membuatnya terluka. Aku tidak mau melakukan itu. Karena jika suatu saat semua itu terbalik padaku. Aku tak tahu apakah bisa melewatinya atau tidak.

Cinta memang melumpuhkan logika. Tapi kita masih mempunyai pilihan untuk itu. Mengikuti kemana dia menuntun kita tapi akan ada yang terluka. Atau melepaskan dan merasakan luka itu bersama-sama?