Buscar

Dia, orang yang ku sayangi dan ku hormati dengan sepenuh hati

aku masih ingat. Dulu ketika aku masih kecil, aku menginginkan sebuah boneka hingga aku menangis karena tidak dibelikan. Selang beberapa hari, aku telah lupa dengan kejadian boneka itu. Dan dia, orang yang sangat kusayangi dan ku hormati dalam hidupku, pulang membawa boneka yang ku inginkan itu dalam pelukanku. Boneka itu menjadi milikku.

Aku masih ingat. Dulu aku pernah hujan-hujanan ke warung hanya untuk membelikan obat ketika orang yang kusayangi dan yang kuhormati ini sakit. Aku tidak memperdulikan jika kehujanan, yang kuinginkan hanya orang yang kusayangi dan kuhormati ini dapat sembuh. sampai saat ini aku tidak ingat kapan terakhir orang yang kusayangi dan yang ku hormati ini sakit lagi. Yang ku ketahui, aku sangat takut jika orang yang ku sayangi dan ku hormati ini sakit. Aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya.

Aku masih ingat. Dulu, 3 tahun yang lalu. Orang yang ku sayangi dan ku hormati ini hujan-hujanan mengantarkanku untuk mengikuti tes masuk akademi. Tempat dimana kini aku menuntaskan pendidikan tinggiku. Kami datang kepagian dan gerbang kampus belum dibuka, lalu kami menunggu di masjid dekat kampus. Saat itu aku berdoa "Allah bantu aku untuk membanggakannya".

Aku masih ingat. Dulu, beberapa bulan lalu ketika aku sibuk PKL dan pulang malam. Dia, orang yang ku sayangi dan ku hormati ini selalu menungguiku ditengah jalan hingga aku pulang ke rumah diikutinya dari belakang. Dia menjagaku dengan sepenuh hati. Aku pun menyayanginya tak terganti.

Dan aku masih ingat. Tadi, dia orang yang kusayangi dan ku hormati dengan sepenuh hati mengantarkanku ke bank untuk mengurus beasiswaku. Dia masih menganggapku seperti gadis kecilnya yang dulu. Gadis kecil yang harus dijaga dan dilindungi selalu. Dia lupa bahwa kini aku sudah tumbuh dewasa. Bahkan tinggi badanku sudah sepadan dengan dirinya. 

Dia, orang yang ku sayangi dan ku hormati dengan sepenuh hati. Lelaki matahariku. Motivator terbesarku. Pelecut semangatku ketika aku mulai putus asa dan ingin menyerah.

Dia, orang yang ku sayangi dan ku hormati dengan sepenuh hati.
Dia, AYAHKU
Ayah Terbaik Didunia Ini
Malaikat pelindung yang Allah kirimkan untuk menjagaku

Ini Tentang Rindu

Ini tentang rindu. Yang sering datang tak tahu malu. Mengusik sepi, membisikkan namanya lewat angin yang berhembus ditelingaku. Sebenarnya merindukanmu itu membahagiakan tapi dilain sisi juga mengecewakan. Bahagia jika aku rindu dan dapat menghubungimu, kecewa jika aku rindu sendirian disini tanpamu.

Kesibukan sehari-hari sering membuatku lupa akan kamu. Ketika aku lupa saat itu juga pesanmu langsung muncul dilayar handphoneku. Seakan kamu tidak rela kulupakan. Tapi ketika aku sedang rindu, kamu angkuh pergi dariku. Ah kamu mempermainkan hatiku.

Aku siapa? Kamu siapa? Tidak jelas hubungannya. Sering kamu secara tidak langsung memberikan harapan, tapi kucoba tuk lupakan. Kamu tahu benar bahwa kelemahan wanita adalah hatinya. Sedang pria dengan mudah saja dapat melupakan wanita. Tidak adil, iya. Anehnya tetap saja membuat bahagia. Aku benci ini, iya. Aku bahagia, juga iya.

Rindu. Seringnya membuatku lupa bahwa aku seharusnya tidak terlalu dekat denganmu. Aku harusnya menjaga jarak antara hatiku dan hatimu.

Aku Sering Merindukanmu

Aku sering merindukanmu
Apa kamu juga begitu? Setidaknya pernah merindukan aku
Ah. Aku tidak boleh berharap
Mana mungkin kamu pernah memiliki rasa seperti itu padaku
Iya kan?
Aku jauh dari inginmu
Aku tak seperti idamanmu
Tapi aku yang bisa menerima kurang dan lebihmu
Apa kamu tahu itu?

Jika aku rindu
Sering aku memaksa hati untuk tidak menghubungimu
Kadang aku bisa menahannya
Tapi seringnya aku kalah dengan perasaanku sendiri
Pada hati ku berkata
"Jangan dipupuk rasa itu. Jangan disemai rasa itu. Nanti dia tumbuh subur dan susah untuk menebasnya hingga ke akar"
Apa daya aku tak bisa mencegahnya

Inginku dan ingin hatiku
tak sejalan jika tentang kamu

Menikah...

Selamat pagi :)
Apa harimu masih indah?
Alhamdulillah hariku masih tetap indah :))

Pagi ini aku mau bahas soal MENIKAH... Agak jarang diperbincangkan sih tapi jujur saja, aku sedang memikirkan satu kata itu.

Teman-temanku sering membicarakan soal NIKAH. Ngebayanginnya sih kalau nikah itu bahagia banget. Bahagia kalau bisa ngurusin suami, nyiapin sarapan kalau pagi, ngurusn anak, dengan kasih sayang ngerawat anak. Tapi pernah nggak sih terpikir kalau sebenarnya nikah itu ga semudah yang dibayangin. Kita perlu ilmu untuk membangun rumah tangga. Menikah itu bukan main-main. Kita bukan hanya berbagi bahagia dengan suami/istri tapi juga berbagi umur, sisa umur kita akan kita lewati bersama suami/istri. Dan pastinya akan ada ujian yang lebih tinggi lagi dari Allah untuk menguji rumah tangga kita, apa kita bisa melaluinya atau tidak??? aku juga nggak tahu toh aku belum nikah hehe

Kalau kita belum menikah, Ridho Orangtua itulah Ridho Allah tapi kalau kita sudah menikah Ridho suami itulah Ridho Allah. Jika suami Ridho atas segala perlakuan kita padanya, inshaAllah akan baik adanya. Seorang istri harus sadar dan harus tahu bahwa suami adalah pemimpinnya. Maka carilah suami yang inshaAllah dapat memimpin dunia dan akhirat. Jika seorang istri ingin bekerja tentulah atas izin suami, bagaimanapun juga yang berkewajiban mencari nafkah itu adalah suami dan jika penghasilan seorang istri lebih besar daripada suami janganlah istri ini mengunbar-umbar dan jangan pernah membahas soal penghasilannya yang lebih besar karena hati suami pastilah akan terluka, suami akan merasa bahwa dia belum bisa menjadi suami yang baik. Ingatlahlagi suami adalah pemimpin dan istri tetaplah seorang makmum.

Suka atau tidak, sorang istri haruslah mentaati suami. Jika ingin keluar rumah meminta izin dulu terhadap suami, jika diizinkan barulah pergi, jika tidak janganlah nekat untuk tetap pergi. Jika suami tidak ada dirumah, istri haruslah bisa menjaga kehormatan suaminya. Sebisa mungkin tidak menerima tamu laki-laki yang bukan mahramnya. istri harus menjaga harta suaminya dengan sebaik-baiknya. Istri hendaknya membuat dirinya selalu terlihat menarik dihadapan suaminya. Jangan memasang wajah cemberut ataupun wajah lelah ketika menyambut suami pulang bekerja. Selelah apapun yang dirasakan tetaplah menyambut dengan penuh senyum, maka suami akan senang.

untuk seorang suami. Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah, yang paling baik akhlaknya dan paling ramah terhadap istrinya/keluarganya. Suami tidak boleh kikir dalam menafkahkan hartanya untuk istri dan anaknya. Suami dilarang berlaku kasar terhadap istrinya.Dan yang lebih penting jangan poligami walaupun poligami itu diperbolehkan dalam islam hahaha. Untuk masalah poligami ini masih pro dan kontra. Seorang istri yang mengizinkan suaminya berpoligami, surga adalah imbalannya. Tapi seorang istri tetaplah manusia biasa, pastilah akan ada timbul kecemburuan dan masalah demi masalah akan timbul setelahnya. Untuk para suami dan calon suami, berpikirlah berkai-kali untuk berpoligami. Syukurilah apa yang telah kamu miliki dan tutuplah mata atas kenikmatan yang lain.

Dalam rumah tangga, suami istri harusnya menjaga kepercayaan satu sama lain. Jika suami dikantor dan menggoda teman kerjanya, ingatlah dirumah ada istri yang senantiasa melayani apa yang suami inginkan. Seorang istri yang jika ada lelaki lain menggodanya, ingatlah bahwa ada suami yang tanpa kenal lelah bekerja untuk menafkahimu, yang selalu berusaha untuk membahagiakanmu. Jangan pernah membandingkan suami/istri dengan suami/istri orang lain. Bersyukurlah. Bersyukurlah.

Semoga kita diberi Allah seorang suami/istri yang salih dan salihah. Yang mengerti untuk melayani suami dan yang mengerti untuk membahgiakan istri. Cantik wajah lebih baik lagi jika cantik hati. Jika wajah saja yang cantik maka akan ada lagi yang lebih cantik dan cinta itu akan hilang berpindah pada yang lebih cantik itu. Jika menikah hanya karena harta, jika ada seorang pria yang lebih kaya, maka pria ini akan ditinggalkan dan berpaling dengan yang lebih kaya, jika harta telah diambil Allah tanpa sisa maka si pria juga akan ditinggalkan dengan tega. Carilah yang beragama, mengerti dan bisa menuntun menuju surga. Menuju ridho Allah. Menuju kebahagiaan hakiki. Maka paras yang biasa-biasa saja itu dapat terlihat menawan berkharisma, harta yang tidak banyak itu tapi penuh berkah, dan kehidupan rumah tangga inshaAllah sakinah, mawadah, warahmah. AMIN YA ALLAH

Allah, aku pinta pangeranMU. Boleh? ;)

Tapi...

Boleh aku cerita. Bukan curhat, aku sih bilangnya aku mau mengungkapkan apa yang ada dipikiranku. Terserah kalau habis baca ini ada yang mikir macam-macam. Tapi yang pasti aku nggak mau dengar komentar. Oke

Lagi-lagi ini tentang perbedaan. Kalau dipikirkan memang tidak akan pernah ada habisnya. Allah menciptakan kita berbeda-beda agar kita dapat saling mengenal. Tapi dengan "perbedaan" juga kita tidak bisa menyatu untuk mengharap ridhoNya.

Allah akan mengganti dengan yang lebih baik, itu pasti. Tapi melepaskan yang sudah tinggal didalam hati itu tidak mudah seperti menuliskan kata M E L E P A S K A N. Tidak semudah itu. Lagi-lagi jawaban mudahnya "biar waktu yang pelan-pelan menghapusnya"

Sebenarnya apa yang aku pikirkan, aku tahu solusinya. Aku tahu jawabannya. Aku tahu jalan keluarnya. Hanya satu, hanya ada satu. Aku harus MAU. Mau melepaskan. Mau merelakan. dan Mau move on. Tapi, ah aku jadi benci kata "tapi". Selalu saja membuatku menjadi orang yang banyak alasan.

Tapi aku masih tetap disini. Aku masih disini dengan rasa ini. Aku belum "mau" pergi.