Buscar

Untuk Kesayangan

Aku sangat bersyukur pada Allah telah membawa mereka masuk dalam kehidupanku. Walaupun kami dipersatukan agak terlambat tapi setidaknya kami pernah dipersatukan. Mereka sahabat sekaligus saudara yang bisa menerima aku apa adanya. Dimata orang lain aku mungkin sangat menyebalkan tapi aku bersyukur masih ada mereka yang dapat bertaham dengan sifatku yang menyebalkan ini hehe

Namanya Eva Apriliyana Rizki. Aku manggilnya Kak Eva. Kami sudah dekat dari semester berapa ya aku lupa. Yang pasti karena absen kami berurutan dan waktu itu kami satu kelompok di mata kuliah kimia organik dari situ kami sudah dekat. Kak Eva sudah seperti kakak ku sendiri aku senang ketika mendengar dia memanggil aku dengan sebutan "Adek". Kak Eva orangnya baik, sangat baik malah. Sabar. Aku mungkin harus belajar sabar sama dia hehe. Dia tidak pernah menghiraukan apapun perkataan orang lain tentang dia yang buruk-buruk. Terserah orang lain mau berkata apa. Toh hidup dia yang menjalaninya. Kak Eva pintar, anaknya santai, sangat cuek, polos, Kak Eva seperti mempunyai dunianya sendiri. Tertutup dan jarang menceritakan apa yang tengah dia rasakan. Orang-orang bilang dia lelet tapi menurutku yah dia memang seperti itu mau bagaimana lagi. Yang kadang membuat kesal itu, jika sangat butuh dia, dia pasti susah untuk dihubungi.

Namanya Sari Shara Ayudia. Kami memanggilnya Sarah. Sarah dekat dengan Kak Eva dan dari situlah aku dan yang lainnya juga dekat dengan Sarah. Dari kami berempat Sarah yang beda kelas dengan kami tapi itu tidak menjadi alasan untuk kami tidak bersahabat kan?. Sarah anaknya lucu, kalau sudah ngomong susah berhenti. Manja kalau telponan sama pacarnya hahaha. Sarah suka kelahi sama Bee tapi kalau ga ketemu becari-carian. Anaknya ga sabaran hahaha. Pemikirannya bagus. Pekerja keras. Dan sama seperti Kak Eva, dia anaknya santai. cuek juga. Aku ga tau kenapa ada orang-orang yang ga suka sama dia, mungkin orang-orang itu ga bisa nerima sifatnya dia. Tapi bukankah manusia memiliki sifat baik dan buruk kalau ada sifat baik kenapa harus menilai sifat buruk seseorang. Benar kan?. Hmmm apa lagi yah. Oh iya, aku pernah nangis sama Sarah, ketika kami membicarakan perihal hati. Dan teman yang baik tidak hanya selalu ada ketika bahagia tetapi ketika kamu sedihpun bahkan ketika tidak ada satu orang pun di dunia ini yang mau berteman denganmu, teman sejati akan tetap berada disampingmu.

Namanya Dita Rani Pupitasari. Kami memanggilnya Dita tapi lebih sering memanggilnya dengan sebutan "Nyai". Pertama kali ngeliat dia aku ga pernah berpikiran akan berteman dengan dia seperti ini. Karena aku melihat dia anaknya orang kaya gitu. Dari dulu aku ga pernah mau berteman dengan anak orang kaya. Takut aku ga bisa ngikutin pergaulan mereka. Ternyata setelah dekat dan mengenalnya. Dia tidak seperti bayanganku. Anaknya baik, ga sombong walaupun di antara kami dia yang paling modis haha (dan baru kemarin dia bertanya sama aku, modis itu yang seperti apa? hahahaha). Anaknya manja, cerewet, kalau sudah nanya sampai ke akar-akar, kita harus jelas sejelas-jelasnya menjelaskan tentang pertanyaan dia. kadang aku sampai bingung harus bagaimana menjelaskannya hahaha. Kami berlima sering menginap dirumahnya. Lalu, dia anaknya juga cuek. Kalau marah ngeri. Kata orang yang tidak mengenalnya, dia orangnya jutek. Dan bantak orang yang takut sama dia, apalagi teman-teman kami yang cemen itu hahahaha.

Namanya Eka Erningsih. Kami memanggilnya dengan sebutan Bee. Diantara kami berlima, Bee sendiri yang berbeda agama. Tapi itu tidak menjadi alasan untuk kami tidak berteman. Bahkan dengan itu kami belajar bagaimana toleransi dalam beragama. Bee anaknya baik, lucu, cantik. Bee jadi teman senasib sepenanggunganku selama mengurus penelitian. Kadang kami kelahi karena hal-hal sepele. Misalnya intonasi bicaraku yang terlalu tinggi atau sifat kasarku. Tapi untunglah itu tidak membuat kami tidak berteman lagi hehe. Yang agak sedikit aku ga suka dari Bee adalah dia sering mengeluh. Sering mengeluhkan apa saja. Hidup memang tidak mudah Bee, tapi kita selalu punya pilihan dan selalu punya jalan untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Bukankah Tuhan selalu menggenggam mimpi-mimpi kita?. Jangan pernah merasa sendirian. Ada kami. Jangan sungkan untuk berbagi karena itulah mengapa kami ada untukmu, kami ada untuk membantumu memikul sedikit bebanmu. Jangan sering mengeluh meski hidup terasa berat. Cobalah mengubah pola pikir, lihat bahwa dibalik hal-hal yang negatif pasti ada hal-hal yang positif walaupun tidak besar kadarnya. Setidaknya masih ada harapan. Jangan cepat jatuh ketika sekali gagal. Terus bangkit meski rasanya tertatih. Karena hidup itu indah untuk orang-orang yang tidak gampang untuk menyerah.

itulah mereka. Sahabat-sahabatku. Saudara-saudaraku. Teman-teman yang membantuku untuk bertahan. Yang mengajariku banyak hal. Seperti kata Kak Eva "Mereka adalah pelangiku". Yang melukiskan warna dalam hidupku. Mengingatkanku bahwa aku tidak pernah sendirian. Bahwa aku selalu dan akan selalu memiliki mereka. Aku sangat bersyukur atas takdir Allah yang menuliskan atas pertemanan ini. Bersama mereka juga aku merasa dekat dengan Allah. Selalu ingat bagaimana pun kerasnya hidup, bagaimana pun sakitnya hati, kita tetap masih bisa bertahan karena Kita memiliki Allah. Terima kasih atas pertemanan indah ini, atas persaudaraan indah ini.

Tapi maaf boleh tidak aku menangis? Aku sudah tidak bisa menahan air mata ini lagi. Aku tahu setiap pertemuan pasti ada perpisahan tapi rasanya mengapa begitu cepat. Tanggal 14 September nanti  adalah hari bahagia kita semua. Kita akan di wisuda dan di sumpah sebagai Tenaga Tekhnis Kefarmasian. Tapi besoknya tanggal 15 september Sarah sudah harus langsung pulang ke Paser karena tanggal 16 nya sudah harus masuk kerja dan tanggal 16 September Kak Eva dan Dita berangkat ke Bandung untuk melanjutkan pendidikan mereka hingga profesi Apoteker. Aku ikut bahagia tas jalan mereka. Tapi aku juga sedih.

Kalian tahu tidak ketika kemarin di warung bakso aku bilang "Masa mamak ku ngadain selamatan nanti yang datang cuma Bee?" ketika mengatakan itu rasanya aku ingin menangis. Tapi aku tidak ingin menangis di depan kalian.

Tidak apa-apa. Mungkin sebentar lagi kita akan berjalan di jalan kita masing-masing. Semoga pada akhirnya nanti kita masih akan tetap bisa bertemu. Pada muara yang sama. Dihari yang lebih baik dimana tidak ada kesedihan yang ada hanya kebahagiaan. 

Semoga kalian selalu dalam lindungan Allah SWT.

Menuju Wisuda 3

Bukti perjuangan selama 2 tahun 9 bulan

Aku lupa tanggal berapa kemarin aku sidang untuk ketiga kalinya, Seminar Hasil Tertutup. Pengujiku yang hadir cuma dua. Karena pengujiku yang satu lagi masih di Jogja nyelesaikan S2 nya. Ga tau gimana berdebarnya hatiku waktu menunggu giliran masuk ruang sidang. Aku sidang jam 11.00 WITA. Pengujiku Ibu Risa dan Ibu Reni dari Unmul. Baca basmalah waktu melangkahkan kaki ke dalam ruangan. Setelah siap semua, aku mulai presentasiku. Dan setelah presentasi sesi sidang pun dimulai. Aku di tanya-tanya untuk mempertanggung jawabkan Penelitian yang aku kerjakan selama 3 bulan sebagai syarat untuk dapat lulus dari Akademi Farmasi Samarinda.

Yang diberi kesempatan untuk pertama kali bertanya adalah Bu Reni. Pertanyaan pertama langsung ke hasil Identifikasi Golongan Senyawa Kimia yang aku lakukan. Kenapa hasil itu tidak sama dengan pengamatan organoleptik yang aku kerjakan. Lalu pertanyaan selanjutnya senyawa apa yang memiliki efektivitas untuk menyembuhkan luka. Alhamdulillah pertanyaan itu aku bisa jawab. Lanjut ke hasil pengamatan mikroskopik ku. Ditanya satu-satu fungsi dari jaringan-jaringan tumbuhan yang aku dapat itu apa. Awal-awalnya aku bisa jawab tapi ketika sampai di pertanyaan bagaimana proses fotosintesis yang terjadi dalam stoma? Aku diam. Jujur aku tidak tau jawabannya apa. Aku tidak belajar sampai ke sana. Jadi dengan sedikit bimbingan akhirnya aku bisa menjawabnya. Pertanyaan dari Bu Reni selesai.

Lanjut pertanyaan dari Bu Risa. Pertanyaan (1) gambarkan tipe-tipe stoma yang aku tahu?, (2) hitung pengenceran Hcl !, (3) Gambarkan bentuk daun majemuk? (4) gambarkan logo Jamu, obat herba terstandar, dan fitofarmaka lalu apa perbedaannya?. Terus aku ditanya apa lagi yah. Lupa aku. Yang pasti waktu satu jam di dalam hanya berasa 5 menit.

***

Setelah lebaran aku lanjut sidang dengan penguji 1 namanya Ibu Yullia Sukawaty, S.Si., M.Sc., Apt. Ibunya baru selesai study S2. Yang ada dipikiranku, ilmu ibunya pasti masih fresh ni. Belajar ga karuan, semua isi KTI dihapali, seluk-beluknya dipelajari. Takut ga bisa jawab pertanyaan ibunya. Eh waktu masuk ke dalam, setelah ibunya tanya namaku siapa. Ga ada pertanyaan pembuka ibunya langsung suruh aku "ayok mulai" yasudah aku mulai aja ceritakan tentang penelitianku. Kenapa aku sampai ambil judul itu, kenapa tumbuhan obat itu yang aku gunakan, tumbuhannya aku ambil dimana, proses sampai aku mendapatkan hasil penelitianku gimana. Ga sampai 20 menit aku didalam, selesai sidangku. Ternyata tidak semenegangkan yang aku kira. Aku ngobrol saja dengan ibunya. Ibunya minta sampel tumbuhanku, ibunya minta izin untuk memakai penelitianku dan melanjutkannya. Ibunya ngucapin "Selamat karena kamu sudah sampai pada tahap ini". Rasanyaaaaaaaa itu yaaaaaaa. L E G A

***

Ujian menuju wisuda belum selesai sampai disitu saja. Aku juga heran mau di usir dari kampus aja kok susah banget. Ujiannya banyak banget. Yah mungkin kampus mau mengeluarkan lulusan yang baik, TTK yang baik, agar dalam melakukan upaya kesehatan tidak melakukan kesalahan yang terlalu fatal.
hari jum'at dan sabtu kemarin aku baru saja melaksanakan ujian komprehensif. Ujian ini diadakan untuk mendapatkan surat rekomendasi dari kampus untuk mendapatkan STRTTK (Surat Tanda Regristrasi Tenaga Tekhnis Kefarmasian). Setelah gagal di ujian pertama karena nilaiku kurang 5 angka aja. Aku mengulang di ujian kedua pada hari berikutnya. Alhamdulillah Allah tidak pernah membiarkan hambanya dalam kesulitan. Allah menolongku dengan meluluskanku walaupun hanya dengan nilai akhir 66. Tidak masalah yang penting STRTTK aku dapatkan. Dan ada teman-teman yang tidak lulus jadi mereka tidak mendapatkan surat rekomendasi dari kampus dan mereka harus membuat STRTTK sendiri.

Dalam ujian ini mereka lebih mementingkan nilai daripada proses. Bayangkan saja, ujian kami dibagi dalam 5 stage. 1. farmakologi soalnya 3 lembar, 2. Ilmu resep soalnya ada 6 hitung dosis dalam resep, 3. faktur soalnya ada 7, 4. meracik, 5. UU Kesehatan soalnya ada 5 dengan anak-anak disetiapsoalnya. Dan kami hanya diberi waktu 10 menit untuk mengerjakan. Dengan soal yang seperti itu, apalagi ada hitung-hitungannya. Ya tidak sempat terhitung semua. Wajar kami banyak yang belum sempat menyelesaikan soal.

Seharusnya jangan melihat dari berapa soal yang bisa dikerjakan dan nilainya berapa. Seharusnya nilailah dari cara dia mengerjakan soal itu, dia bisa menghitung dosis tidak, bisa menghitung faktur tidak, bisa meracik tidak. Kalau bisa walaupun tidak terkerjakan semua ya coba diluluskan saja. Maksudku seperti itu. Jadi tidak menyusahkan mereka dan tidak menjadi beban kami para mahasiswa.

***

Besok, Senin 9 September 2013
Yudisium akan dilaksanakan. Alhamdulillah akhirnya akan resmi menjadi Alumni dan tanggal 14 September nanti akan wisuda dan disumpah sebagai Tenaga Tekhnis Kefarmasian.

***

Allah terimakasih Engkau telah membuatku bertahan hingga akhir. Walaupun menjalaninya tidak mudah. Tapi prosesnya menjadikanku pribadi yang lebih baik lagi.

Terima kasih.