Buscar

Bagaimana bisa?

Bagaimana bisa aku tidak mencintainya
Dia yang mengajariku untuk selalu mencintai Allah di atas segalanya
Bagaimana bisa aku tidak jatuh cinta kepadanya
Dia yang selalu mengingatkanku bahwa orang tua yang nomor satu setelah itu baru kita
Bagaimana bisa aku melupakannya
Jika dia selalu menegurku jika aku alpa
Bagaimana bisa aku lari darinya
Jika dia selalu memperhatikan hal kecil dalam kehidupanku

Aku jatuh kepadanya sedalam rasa yang tak pernah dia duga

Satu Detik

23:40
Apa kau sudah terlelap tuan?
Atau masih tengah terjaga memandang bintang di atas loteng rumahmu
Tempat kesukaanmu
Dimana kamu dapat bebas memandangi langit

23:41
Apa yang sedang kau lakukan tuan?
Mungkinkah kau sedang berkomunikasi dengannya
Atau mungkin sedikit saja ada ingatan tentangku mampir dikepalamu

23:42
Aku masih terjaga tuan
Dalam sunyi, tengah lelah
Mengingatmu

23:43
Aku sedang memikirkanmu tuan
Ketika aku menulis ini
Kepalaku penuh dengan pertanyan-pertanyaan
Mengapa kau seperti tak ingin aku tinggalkan
Sedangkan dibelakang namamu bukan namaku yang kau gunakan

23:44
Masihkah kau terjaga tuan?
Masihkah kau bekomunikasi dengannya?
Aku masih terjaga
Aku masih memikirkanmu

23:45
Mataku terasa panas tuan
Dan perasaan tidak nyaman mulai menyelimuti hatiku
Sendu
Aku tidak akan ke mana-mana
Menoleh saja kebelakang, aku akan selalu ada
Tapi jika suatu saat kau tidak menemukanku di sana
Itulah saat dimana aku telah di bawa lari olehnya
Dia yang lebih bisa menghargai kehadiranku daripada dirimu

23:46
Kamu ada aku ada
Kamu pergi aku mencoba tetap di sini
Kamu kembali aku bertanya untuk apa kita lanjutkan lagi

23:47
Selamat malam tuan
Selamat memejam

Untuk Tuan Bermata Cokelat

Untuk tuan bermata cokelat
Kau sudah menjadi kenangan
Hidup di masa lalu
Namun waktu sering membawa ingatan tentangmu hadir kembali
Aku tak tahu kamu dimana
Aku tak tahu kabarmu seperti apa

Untuk tuan bermata cokelat
Aku pernah mencarimu
Mencari tahu dimana kamu sekarang
Mencari tahu kabarmu
Tapi tak ku temukan

Untuk tuan bermata cokelat
Telepon terakhirmu masih ku ingat
Suara adikmu yang berbicara denganku pun masih ku ingat
Ku pikir saat itu tidak akan menjadi akhir
Tenyata esok harinya aku harus belajar melupakanmu, tidak mencarimu

Untuk tuan bermata cokelat
Maaf dulu aku tidak bisa membaca rasamu
Maaf dulu aku hanya biasa saja padamu
Maaf dulu aku tidak membalas semua yang telah kamu beri

Untuk tuan bermata cokelat
Dimanapun kau berada kini
Aku harap hidupmu dipenuhi kebahagiaan
Dimanapun kau berada kini
Semoga ditemani seseorang yang lebih baik dariku

Untuk tuan bermata cokelat
Yang Hari ini hadir kembali dalam ingatan lewat mimp

Pria Yang Duduk Dihadapanku

Pria yang duduk dihadapanku ini. Aku masih menyukainya. Bahkan semakin hari rasa ini tumbuh indah hanya untuknya. Lihatlah. Bagaimana bisa aku tidak jatuh kepadanya. Dia memiliki semua yang aku inginkan. Matanya yang indah, hidungnya, dagunya, bahkan lesung pipi yang hanya satu ada di pipi kirinya, aku suka.

Pria yang duduk dihadapanku saat ini. Dia tengah bercerita tentang pekerjaannya yang menumpuk. Tentang bosnya yang menjengkelkan. Wajahnya yang kesal sangat lucu bagiku. Menggemaskan. Dan sesekali dia menambahkan lelucon dalam ceritanya. Membuatku tertawa, dia juga tertawa dan aku suka.

Pria yang duduk dihadapanku saat ini. Betapa aku ingin menjaga bahagianya. Ingin selalu ada untuknya. Tanpa dia tahu, aku akan selalu ada dua langkah dibelakangnya. Yang jika dia bersedih tanganku bisa langsung menghapus air matanya dan menyuapi coklat untuknya. Membuat dia bahagia kembali.

Pria yang duduk dihadapanku saat ini. Aku suka.