Aku tidak percaya akhirnya aku mencintaimu. Menyimpan dengan rapi perasan ini di dalam hati. Menyiapkan tempat khusus yang ku harap kelak Tuhan akan merestuimu menempatinya. Ternyata dengan berjalannya waktu kita tidak bisa tahu apa yang akan terjadi nanti. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima segala takdirNya. Baik ataupun buruk. Bahagia ataupun kecewa tetap terselip pelajaran didalamnya.
Tapi kita berbeda. Kamu matahari dan aku bulan. Walau kita berada didalam satu langit. Tapi kita selalu bersimpangan. Aku hanya dapat menatapmu dari jauh. Dan kamu tidak memperdulikan keberadaanku. Karena kamu pusat tata surya. Banyak yang mengelilingimu. Sedangkan aku, aku bukan siapa-siapa. Aku berada jauh dipinggir.
Dalam jarak aku merangkum rindu. Terkadang lewat hujan aku mencurahkan rasa yang sudah tak dapat lagi ku tahan. Tapi aku selalu yakin. Tuhan Maha Baik. Matahari dan bulan dapat bertemu ketika gerhana. Meski harus menunggu 5 tahun lamanya. Dan pertemuan yang terjadi hanya dalam 2 menit. Singkat namun sangat indah.
Dimana ketika bulan memeluk matahari. Bumi yang biasanya terang disiang hari menjadi gelap karena tertutupi. Bulan mencurahkan cintanya dan matahari ikut memeluknya "sebagai teman" mungkin.
Bulan membutuhkan matahari untuk membuatnya tetap bercahaya. Sedang matahari tidak memerlukan bulan karena dia telah memiliki segalanya.
Bulan tetap memegang kepercayaan bahwa suatu hari nanti matahari dapat ia miliki. Tapi mengapa rasa sakit ini tidak bisa di akhiri?
14 Agustus 2013