Selamat sore tuan. Apa yang sedang kamu lakukan disana. Bersenang-senangkah? Aku di sini masih selalu memikirkanmu.
Jam dinding dirumahku menunjukan pukul 17.66 ketika aku menuliskan ini. Aku hanya mengikuti keinginan hatiku untuk menulis walaupun hal yang aku tuliskan itu tidak bersangkutan satu sama lain hanya memiliki satu inti, yaitu kamu.
Langit masih biru tuan. Matahari belum terbenam dan hidupku masih tetap indah tapi tanpamu tuan rasanya ada yang hilang. Separuh hatiku kosong. Hampa. Hilang isi. Sedang kamu disana pastinya baik-baik saja dengan atau tanpa aku kan?
Tuan aku beri tahu satu alasan mengapa wanita begitu susah melupakan. Karena ketika dia memberi, ketika dia menyayangi. Dia akan melakukannya dengan sepenuh hati. Dan ketika seseorang itu pergi setelah masuk tanpa permisi. Hatinya hancur dan mengumpulkan serpihannya itu tidak mudah. Hati wanita sangat rapuh, tuan.
Maka jika dari awal engkau ragu dan hanya ingin bermain-main. kau salah memilih tempat bermain tuan. Hati wanita bukan tempat untuk bermain. Bukan tempat untuk kau singgah. Bukan tempat untuk kau datang lalu pergi lalu sesukamu dapat datang lagi. Bukan tuan. Kami hanya memiliki satu hati. Satu cinta. Dan ketika kami telah memberikannya untuk pertama kalinya walaupun pada akhirnya orang itu akan pergi. Tempat itu akan tetap menjadi miliknya. Orang lain yang masuk hatinya hanya mengisi tempat yang tersisa dan itu tidak terlalu istimewa.
Ini perihal hati tuan.
Bahwa memberi tidak semudah menerima.
02 Agustus 2013
0 komentar:
Posting Komentar