Buscar

Jangan Tanya Keadaanku Lagi

Malam ini. Satu ingatan tentangmu kembali hadir dalam pikiranku. Sebenarnya aku ingin sangat-sangat melupakannya, sangat ingin membuang semua ingatan ini. Karena setiap aku teringat akan ini, ada rasa perih dalam hatiku dan aku merasa marah. Aku merasa bodoh, aku kesal karena baru menyadari bahwa dulu (bahkan mungkin sampai saat ini) dimatamu aku hanyalah debu yang tak terlihat. Dapat terbang lemah jika kau kibaskan tanganmu. Dimatamu aku sangatlah rendahan.

Aku tahu, kamu pintar dan aku bodoh. Tapi aku tidak sebodoh kamu yang memiliki pikiran bahwa orang lain itu lebih rendah darimu. Aku tidak akan ingin memandang remeh orang lain. Sepele memang tapi jujur aku tidak bisa memaafkannya sampai detik ini.

Tadi sore, dia mengirim pesan singkat dihandphoneku. Iya dia, wanitamu. Dia menanyakan kabarku, bagaimana kuliahku, bagaimana persiapan tugas akhirku. Tapi tidak aku balas. Karena apa? AKU MALAS. Mungkin aku su'udzon dengan berpikir bahwa dia mengirim pesan itu untuk mengetahui bagaimana keadanku lalu melaporkannya padamu. Tenang saja. Hidupku masih baik-baik saja. Hidupku masih tetap indah seperti dulu. Tidak akan hancur hanya dengan karenamu. Tidak!

Hidupku tetap harus berjalan, dengan atau tanpa kamu!

Bukankah dari awal aku sudah menunjukan rasa tidak sukaku padamu. Lalu kenapa kamu masih mengurusi kehidupanku. Memangnya siapa kamu?
Tidak bisakah kamu, jika pergi, pergilah saja. Tidak usah mengkhawatirkan kehidupanku bahkan sampai memikirkan kehidupanku. Urus saja urusanmu dan jangan campuri kehidupanku.

Tidak bisakah kamu berubah tak acuh padaku. Rasa yang dulu itu sudah tidak ada lagi. Tak usahlah kau cari. Pergi saja! Bukankah aku masih bisa bahagia. Lihat saja aku masih bisa tertawa. Jadi jangan tanya lagi bagaimana keadaanku. Aku baik-baik saja tanpamu. Sangat baik-baik saja!

0 komentar:

Posting Komentar