Untuk Si Pria Dinginku

Hai pria dinginku
Aku menuliskan ini untuk mengungkapkan semua yang kurasakan
Aku tahu kamu tidak akan membacanya
Tapi setidaknya perasaanku akan sedikit tenang setelah menuliskan ini

Jika ditanya apa yang membuatku menyukaimu
Aku akan menjawab, aku menyukai semua hal tentang dirimu
Cara bicaramu, cara berjalanmu, dan yang paling indah; Senyummu

Kamu tak pernah tahu jika aku sering diam-diam memperhatikanmu
Kamu tidak tahu jika aku sering diam-diam mencarimu
Dengan melihatmu aku dapat membasuh rinduku
Dan dengan merindukanmu, aku merengkuhmu dari jauh

Kamu orang yang dingin, makanya aku menyebutmu Es Batu
Tapi jika sudah mengobrol denganmu, kamu tidak sedingin yang ku kira
Aku merasa nyaman jika bersamamu dan tentunya aku merasa bahagia

Jika kamu berjalan
Sebelah tanganmu pasti kamu masukkan dalam saku celanamu
Tas ranselmu hanya kamu gantung sebelahnya dipundakmu
tatapanmu lurus ke depan
Tidak memerdulikan orang-orang disekelilingmu jika berjalan

Kamu ingat tidak?
Kamu pernah lewat dihadapanku
Lewat begitu saja tanpa menegurku
Dan aku hanya memandangmu ketika kamu lewat

Aku sering membayangkan jika aku bisa dekat denganmu
Jika aku bisa mempunyai hubungan yang baik denganmu
Aku pasti akan bahagia
Tidak harus memilikimu, aku juga tidak ingin memilikimu
Alasannya pasti hanya satu
Karena kita berbeda iman
Perbedaan yang pelik untuk disatukan

Aku sering merindukanmu
Sangat merindukanmu malah
Tapi tak ada yang dapat kulakukan
Hanya dengan melihatmu, aku dapat mengobati sedikit rinduku
Tapi ternyata pertemuan tak pernah mampu mengobati rindu
Nyatanya aku selalu merindukanmu
Dan aku mulai belajar untuk memelihara rindu ini

Saat ini aku mulai sibuk dengan urusan perkuliahanku
Sibuk dengan tugas akhir, persiapan untuk wisuda
Dan aku mulai jarang bertemu denganmu
Lebih tepatnya aku akan jarang melihatmu, akan jarang memandangimu

Minggu-minggu ini aku sering memergokimu sedang memandangiku
Aku senang tapi aku tidak ingin mencari arti dari itu semua
Kenapa kamu tidak menegurku saja? Kenapa hanya memandangiku
Dan aku juga tidak punya keberanian untuk menegurmu

Oh iya, maafkan aku yang berani dengan lancang diam-diam menyukaimu
Maafkan aku yang diam-diam sering memandangimu
Maafkan aku yang mungkin mengusik kehidupanmu
Maafkan aku yang mungkin membuatmu risih

Yang terakhir
Terimakasih karena pernah memberikan rasa ini
Terimakasih karena sudah memberikanku kesempatan untuk menyimpan rasa ini
Terimakasih untuk semua kenangan yang pernah kamu ukir bersamaku, walaupun secara tak langsung kita bersama

Mulai saat ini, aku sedang belajar untuk perlahan-lahan pergi darimu
Aku akan butuh waktu lama untuk memaksa hatiku pergi
Jadi maafkan aku jika sewaktu-waktu aku masih suka merindukanmu

Untukmu pria dinginku
Dalam rindu aku titipkan doa
Semoga hidupmu selalu bahagia