Buscar

Segala Perbedaan Itu

Hai Pria dinginku, apa kabarmu? 2 minggu sudah aku tidak melihatmu, kadang-kadang aku rindu kamu. Tapi disisi lain aku sedang belajar untuk melewati hari tanpa mengingatmu. Seminggu ini aku disadarkan akan sesuatu. Disaat kita sedang berpegangan teguh dengan prinsip kita, disaat itu juga Allah akan menguji kita.

Minggu ini aku mendengar kisah dari kenalanku di sela-sela waktu PKL Puskesmas. Beliau seorang ibu yang sekarang sedang berkuliah di Akademi Kebidanan. Beliau bercerita bahwa beliau dan suami beliau berbeda agama. Tapi Allah mempersatukan mereka dalam ikatan pernihakan walaupun karena menikah dengan suaminya yang muslim, ibu itu "dibuang" oleh keluarganya. Orangtuanya tidak mau lagi menerimanya.

Di lain waktu, ibu kepala Puskesmas juga menceritakan mengenai kisahnya dengan suaminya. Ibu itu menikah tanpa restu dari kedua orangtuanya. Orangtuanya tidak merestui pernikahannya karena alasan yang sudah pasti jarang sekali ada orangtua yang menerima alasan ini, karena perbedaan.

Ketika ibu kepala puskesmas menceritakan kisahnya itu, aku seperti merasa dinasehati dengan ibu kepala. Ibu kepala berkata "Seharusnya perbedaan tidak menjadi penghalang untuk kita bahagia. Seperti yang sering kita dengar, perbedaan itu indah. Dengan perbedaan kita dipersatukan, untuk saling melengkapi bukan menghakimi".

Lalu bagaimana dengan kisahku, akankah bisa bersatu ?

Jika akhirnya akan bersatu, Allah akan membawanya kehadapanku. Tapi jika tidak, Allah akan membawa penggantinya kehadapanku. Cinta tidak usah buru-buru, ia akan datang tepat waktu.

Kepada Allah, kuserahkan hatiku

0 komentar:

Posting Komentar