Buscar

Perjalanan

Foto di pos jaga
 Hallo kawanan senja. Apa kabar? Postingan kali ini aku mau cerita soal kesibukanku dalam penyusunan Tugas Akhir. Karena aku kuliahnya cuma DIII jadi TA.ku dinamakan KTI (Karya Tulis Ilmiah).

Dalam penyusunan KTI ini bener-bener menguras emosi. Bener-bener menguji kesabaran apalagi aku yang sampel penelitiannya susah di cari. Judul KTI ku Insha Allah "Uji Pendahuluan Daun Bentalenkng (Cratoxylum glaucum). Nah sampel tumbuhan yang aku pakai itu tumbuhnya di daerah pasir putih aja. Dan ada Cagar Alam yang berpasir putih di daerah Kutai Barat di hulu sungai mahakam sana. Oke itu nggak masalah soalnya itu masih daerah kampungku. Yang menguras kesabaran ini proses masuk ke hutannya itu. Karena ini hutan lindung jadi aku harus bawa simaksi (semacam surat izin masuk kawasan). Suratnya ini aku buat dulu di BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam). dan proses pembuatannya itu nggak mudah. Aku hampir putus asa ngurusinnya -_-

Setelah harap-harap cemas mikirin bakal dikasih atau nggak surat izin masuk kawasannya, akhirnya aku di smsin sama orang BKSDA disuruh ke kantor ambil surat izinnya. dikasih kerjaan baru lagi deh aku, orang sana minta laporanku. Emang sih biar tau aku nggak menyalahgunakan surat izin yang mereka kasih kan tapiiiiii kerjaanku banyak eh. yasudah nggak apa-apa terima aja.

Besoknya hari kamis tanggal 4 april aku ditemanin mamak mudik ke kubar naik kapal. Aku nikmatin perjalananku sih. Bersantai sebentar mumpung dikasih waktu santai-santai. Sebelum mudik aku sengaja ke gramedia beli 2 novel untuk nemenin diperjalanan karena apa, perjalanannya jauuuuh sekali. jam 4 subuh hari jum'at baru aku sampai di kubar dan jam 3 sorenya baru naik ke daerah daratannya, tepatnya di sekolaq darat, untuk pergi ambil sampel penelitianku.

Aku di antar cuma sampai tengah desa aja, sedangkan daerah hutannya itu masih masuk lagi ke dalam. Aku masuknya sama temanku si be'e anak dayak sana. Jujur aja nih ya, waktu baru naik di atas boncengan motor be'e aja aku udah merinding. Kalau tengkuk ku udah merinding itu tandanya ada orang dibelakangku yang ngikutin. Nah lho, aku diam sudah nggak berani macam-macam aku juga nggak bilang ke be'e soal ini. 


Udah sampai di dalam, aku sama be'e nunggu di pos jaga yang disediakan disana. Orang yang jaganya ternyata lagi masuk ke dalam. Kami tunggulah lumayan agak lama. Udah ketemu orangnya, kata orangnya besok aja kami masuk hutannya tapi aku bilang nanti sore kalau sudah dapat sampelnya hari ini aku mau langsung pulang ke samarinda. Jadi mau nggak mau deh bapaknya bawa kami masuk ke dalam.

Hutannya cantik lho, pasir putih. Pengen banget foto-foto di dalam sana. Tapi takut. Soalnya udah di ikutin sama "yang jaga". jadi yaaa cuma menikmati keindahannya aja dah. Direkam lewat mata. Di pos jaganya itu ada bercak darah lho. Belum lama di situ habis ada pembunuhan. Bapak-bapak disembelih lehernya. huaaaaa apa aku nggak tambah merinding tapi aku diam aja.

Sampel di dapat. Aku langsung pengen cepet-cepet aja keluar dari tu hutan. Padahal jujur ya, aku suka menjelajah hutan tapi kalau ini tengkuk merinding terus gimana aku bisa tenang. Dan nggak tahu deh sampel yang ku ambil ini bener atau nggak. Semoga deh bener ntar pas di determinasi.

Ehem. Yang ngantar kami masuk hutan itu ada 2 orang. Bapak-bapak yang emang kerja di dinas kehutanan sama keponakannya be'e. Namanya Natan. Anaknya, hmm Manis :D
Aku suka lihat mukanya. Oke stop. Itu cuma cerita selingan aja soal natan hahaha

0 komentar:

Posting Komentar