Ini tentang rindu. Yang sering datang tak tahu malu. Mengusik sepi, membisikkan namanya lewat angin yang berhembus ditelingaku. Sebenarnya merindukanmu itu membahagiakan tapi dilain sisi juga mengecewakan. Bahagia jika aku rindu dan dapat menghubungimu, kecewa jika aku rindu sendirian disini tanpamu.
Kesibukan sehari-hari sering membuatku lupa akan kamu. Ketika aku lupa saat itu juga pesanmu langsung muncul dilayar handphoneku. Seakan kamu tidak rela kulupakan. Tapi ketika aku sedang rindu, kamu angkuh pergi dariku. Ah kamu mempermainkan hatiku.
Aku siapa? Kamu siapa? Tidak jelas hubungannya. Sering kamu secara tidak langsung memberikan harapan, tapi kucoba tuk lupakan. Kamu tahu benar bahwa kelemahan wanita adalah hatinya. Sedang pria dengan mudah saja dapat melupakan wanita. Tidak adil, iya. Anehnya tetap saja membuat bahagia. Aku benci ini, iya. Aku bahagia, juga iya.
Rindu. Seringnya membuatku lupa bahwa aku seharusnya tidak terlalu dekat denganmu. Aku harusnya menjaga jarak antara hatiku dan hatimu.
0 komentar:
Posting Komentar