Ayah, ibu maafkan aku yang memilih bekerja jauh dari kalian. Maafkan aku yang memilih tinggal jauh dari kalian.
Ayah aku tahu meski dihadapanku engkau memperlihatkan bahwa kau rela aku pergi padahal dalam hati kau juga menyimpan kesedihan.
Ibu aku tahu engkau tak pernah mau anakmu jauh darimu. Meski kau melepasku tapi hatimu tidak rela. BAhkan ketika aku pergi dan berpamitan kau tak berani menatap wajahku. Takut kelihatan kesedihanmu olehku.
Ayah, ibu maafkan aku. Sungguh ini semua pun tidak mudah bagiku. Aku sungguh sakit ketika meninggalkan kalian. Tapi aku keras kepala, aku keras hati. Sehingga tetap memilih untuk pergi.
Ayah, ibu maafkan aku. Banyak hal yang aku sembunyikan dihadapan kalian. Aku sudah lelah bertahan. Aku lelah melihatkan bahwa aku kuat. Aku ingin berhenti membohongi diri.
Ayah, ibu. Mungkin menurut mereka aku pencundang. KArena aku lari membawa diri jauh-jauh dari semua orang yang tak ingin aku temui. Tapi biar saja mereka berkata apa. Ku bilang aku sedang menyelamatkan hatiku. Aku ingin bahagia dan aku berhak bahagia.
Ayah, ibu. Selama aku jauh dari kalian. Sungguh banyak ketakutan yang aku rasakan. Aku takut aku akan benar-benar jauh dari kalian. Aku takut ketika aku diperantauan, kalian akan di ambil Allah. Aku takut, sungguh!
Tapi aku mencoba berpikir positif kepada Allah. Bahwa Allah yang memiliki segala yang ku miliki di bumi ini. Senoga Allah berkenan menjaga kalian.
Ayah, ibu maafkan aku. Kalian harus tahu bahwa sebanyak apapun kata tidak akan mampu mengungkapkan betapa aku mencintai kalian. ,
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Terharu. Emang lidah suka kaku kalo bilang sayang ke Mama, apalagi Mama suka nangis haha. Kakak baik-baik ya disana. Kita keep in touch terus selama ga sibuk ya :)
Posting Komentar