Ini aku, wanita yang telah kau buat patah hatinya. Duduk sendiri dipinggir pantai ini. Menikmati senja ditemani irama ombak. Berharap dapat menghibur hati.
Banyak yang tak ku mengerti perihal hidup ini. Mengapa Tuhan menciptakan kebahagiaan bersama-sama dengan kesedihan? Mengapa Tuhan adakan pertemuan jika harus berakhir perpisahan? Apakah karena Tuhan ingin kita lebih bersyukur atau karena dunia hanya sementara, dengan itu Tuhan mengajarkan kita rela? Yang aku mengerti setiap hati selalu ingin bahagia, bukan kecewa.
Aku tidak membencimu yang sudah membagi hatiku menjadi dua, tidak utuh lagi. Aku juga tidak membencimu karena sudah dengan sengaja meninggalkanku. Tapi aku membencimu karena dengan sengaja datang membawa bahagia lalu pergi ketika hati ini mulai berbunga. Apakah semua lelaki seperti itu? Jika jawabannya tidak. Kenapa banyak wanita yang merasaan sakit akibat ulah lelaki?
Terlalu banyak kata "kenapa" dalam pikiranku ini tuan.
Meski sakit aku harus tetap berjalan kembali. Mengumpulkan kepingan-kepingan hatiku yang retak sendirian. Kau tahu tuan? Sesuatu yang sudah hancur tidak akan bisa utuh kembali dan sungguh aku tidak ingin bertemu denganmu lagi. Karena bagiku seseorang yang memilih pergi tidak ada tempat baginya untuk kembali. Tidak ada tuan. Tidak ada!
Dari wanita yang kau buat patah hatinya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Apakah gelas yang dipecahkan akan kembali utuh saat kita meminta maaf?
www.gorigotri.blogspot.com
Posting Komentar