Kejutan Hidup
hari ini adalah hari lebaran Idul Fitri, hari kemenangan umat muslim seluruh dunia. kebahagiaan terpancar disetiap wajah umat muslim. hanya senyuman yang menghiasi. ketika malam lebaran, takbir berkumandang bersahut-sahutan. semua umat muslim bahagia menyambut datangnya hari nan suci ini. ketika malam itu pula lahirlah seorang bayi ke dunia ini. kami semua berbahagia menyambut kelahiran bayi itu. terasa berlipat-lipat berkah dan rahmat Allah limpahkan kepada kami.
lalu ketika subuh menyapa. aku terjaga dengan sambutan hujan dari langit. memberi udara dingin terasa menusuk tulang. sepertinya sholad id kali ini akan ditemani dengan hujan. walaupun hujan aku tetap bertekad ingin sholat. aku takut jika ini adalah kesempatan terakhirku merasakan Idul Fitri. aku tidak ingin menyesal karena waktu yang telah Allah berikan tidak dapat ditawarkan untuk kedua kalinya.
selesai sholat hujan masih setia membasahi tanah dikotaku, biarlah. hujan ini rahmat dari Allah dengan datangnya hari yang penuh berkah ini. setelah semuanya dilaksanakan, aku bersama keluargaku lanjut pergi ke rumah ibuku, disana semua keluarga telah berkumpul. ada sedikit keharuan yang ku rasakan. hari ini aku benar-benar menahan tangis. disana kami semua bahagia, alhamdulillah Allah masih memberi kami kesempatan untuk berkumpul bersama. dari kakek, tua, mama, papa, om-omku, tante-tanteku, mba-mbaku, kakak-kakakku, sampai ade-ade sepupuku ada. tak terperikan betapa bahagianya berkumpul bersama keluarga.
setelah itu perjalanan masih berlanjut ke kediaman keluarga mama. pertama adalah ke rumah nenek ini adalah agenda rutin setiap lebaran. disana sebentar saja, lalu lanjut ke rumah wawa, keluarga mama. ketika kaki ini melangkahkan masuk ke rumah, semua terasa seperti dibalik 180 derajat. tak ada tawa, tak ada ramah-tamah. kami semua disambut dengan rasa khawatir. kakak sepupuku memang sedang sakit ketika sebelum puasa. dan tadi sakitnya terlihat sangat parah bisa dikatakan kritis. dia susah bernafas seperti sedang menghadapi sakaratul maut. Ya Allah aku hanya dapat berzikir melihatnya. wawaku menangis, mamaku pun sepertinya menahan tangis, begitu juga aku. sedangkan adikku, dia tak berani melihatnya, dia memilih duduk diteras rumah. begitu takut aku jika saat itu kebahagiaan kami berganti duka yang sangat mendalam. tapi, aku percaya sesuatu yang bernyawa pasti akan mati.
itulah kawan, detik ini, saat ini boleh jadi kamu merasa bahagia, tertawa. tapi kamu tidak tau apa yang akan terjadi 5 menit kemudian, 30 menit kemudian, bahkan 1 hari kemudian. semua itu adalah rahasia Allah. bisa jadi tawa itu berganti dengan air mata. bahagia itu berganti duka. kita harus senan tiasa siap sedia jika semua keadaan berubah berbalik dari sedia kala. Allah tidak akan berhenti memberi kejutan-kejutannya. namun, percaya sajalah bahwa setiap kejutan dari Allah itu indah. dengan kejutan-kejutan itu Allah ingin mengatakan padamu bahwa dia ada disini untukmu. Dia ingin kamu tau bahwa dia ada bersamamu, dia ingin menyadarkanmu yang mungkin telah melupakanNYA dengan cara memberimu kejutan itu.
bersabarlah dan bersyukurlah kawan. Allah ada untukmu untuk memberi kebahagiaan yang sejati padamu :)
Kau Telah Pergi
tinta kasihku telah habis menuliskan tentangmu
begitu pun kertasnya, tak ada sisa
aku harus mengakhirinya
mengumpulkan semua tulisan tentangmu
dan menyimpannya dalam kotak kenangan hidupku
maafkan aku karena harus menyisihkanmu
tak ada lagi yang dapat ku tuliskan tentangmu
semua telah habis, tak bersisa
sekarang kau tak lagi menjadi inspirasiku yang pertama
kamu... telah pergi membawa segala gagasan-gagasanku
hingga yang tersisa hanya aku dengan lembaran-lembaran tulisan itu
Hidup ini mahal
Iya. Hidup ini sangat mahal kawan. Sekarang biaya hidup sangat mahal. Itu kesimpulan yang ku ambil dari semua yang ku lihat dalam kehidupanku. Entah hanya perasaanku saja atau memang kenyataannya bahwa banyak kehidupan yang dibawah standar. Aku sering miris jika sedang dijalan. Banyak pemandangan yang ku lihat menyesakkan hati. Seperti ketika aku bolak-balik ke kampus dan perpustakaan umum. Ditengah macetnya jalanan. Dengan matahari yang bersinar sangat terik. Aku melihat seorang bapak-bapak berjualan madu ditrotoar. Madunya masih sangat banyak. Sepertinya belum ada satupun yang membeli. Sedangkan bapak itu tetap setia bersabar menunggu berharap ada seseorang yang membeli madunya. Ketika itu aku berpikir “jika hari itu tidak ada satu pun madu yang terjual, bagaimana bapak itu dan keluarganya makan?”. Sampai keesokan harinya ketika aku lewat lagi, aku masih menemukan bapak itu duduk setia menjajakan jualannya. Hingga entah hari ke berapa, aku melihat madu bapak itu sisa satu botol saja. Dan bapak itu tertidur dengan menundukkan kepalanya pada tangan yang memeluk lutut kakinya. Ingin menangis rasanya ketika melihat semua itu. Tak ada yang dapat ku lakukan selain mendoakannya.
Selain itu aku melihat disetiap sudut-sudut lampu lalu lintas. Banyak sekali anak-anak jalanan. Ada yang menjual koran, mengamen, dan lain sebagainya. Katanya sih mereka itu ada bosnya. Tapi ko tega banget yaaaa menyuruh anak kecil bekerja seperti itu, pasti mereka diberi upah yang tidak sesuai dengan yang mereka kerjakan. Aku pernah dua kali melewatkan peluang pahala, ketika anak-anak penjual koran memberhentikanku ingin menumpang. Tapi, karena aku membawa motor terlalu laju jadi aku ga bisa berhenti mendadak untuk menolong mereka. Aku berdoa semoga kesempatan itu masih ada. Hingga suatu hari, ketika itu aku pulang kuliah jam 6 sore. Aku berjalan santai dengan motorku. Karena terlalu capek, jadi aku ingin menikmati saja perjalananku. Angin sore saat itu juga terasa sejuk. Ketika motorku telah sampai tikungan yang dimana anak-anak penjual koran biasanya memberhentikan orang-orang untuk menumpang aku jadi teringat dan tidak jauh didepanku aku melihat seorang anak dengan masih memakai baju seragam sekolahnya, menggendong tas ranselnya duduk dipinggir trotoar. Aku melihat dia memberhentikan mba-mba yang berjalan didepanku, mba-mba itu bergeming saja melewatinya. Ketika aku didepannya aku langsung memberhentikan motorku. Dia berkata “mba ikut sampai lampu merak depan islamic yaaaa”. “iya, naik saja” kataku. Orang-orang yang sedang berhenti di lampu lalu lintas itu semua melihatku. Apa perduliku, setelah anak itu naik aku jalan saja. Tak ku hiraukan tatapan-tatapan yang melihatku. Ketika dijalan ku bertanya pada anak itu.
“masih sekolah kah dek?”
“iya mba”
“Kelas berapa?”
“Kelas 4 mba”
“jualan korannya dari jam berapa dek?”
“dari pulang sekolah langsung jualan mba”
“Rumahnya dimana dek?”
“di Samarinda seberang mba”
“biasanya jualan sampai jam berapa?”
“jam sebelas malam”
“terus pulangnya gimana?”
“ikut orang lagi mba, kalau ga ada yang mau numpangin ya jalan kaki”
Ya Allah Ya Rabb. Ga bisa ku bayangkan anak itu pulang jalan kaki tengah malam.
Karena saat itu sudah mau masuk waktu sholat maghrib. Aku membawa anak itu masuk lewat islamic center belakang. Ku pikir sekalian saja aku sholat toh dia minta antarnya di lampu merah depan islamic. Setelah aku selesai mengambil air wudhu dan naik ke tempat sholat. Di atas aku bertemu lagi dengan anak itu. Ku sapa dia.
“sholat juga dek?”
“iya mba. Sholat dulu baru jualan koran lagi”
Aku tersenyum. Ya Allah berilah rezekimu yang melimpah padanya.
Itulah kawan. Mengapa hidup ini ku katakan sangat mahal. Karena sekarang segala sesuatunya dinilai dengan uang. Tapi, sekarang tak banyak orang yang berduit yang memiliki hati dermawan. Mereka tak pernah menyadari bahwa harta mereka adalah cobaan, bukan nikmat. Mengapa ku katakan cobaan? Karena dengan harta yang berlimpah itu Allah telah mengujinya dengan melihat bagaimana dia menggunakan hartanya.
Terkadang kita tak pernah sadar bahwa dalam rezeki yang kita dapat di situ ada hak orang lain. Berbagi tidak akan membuat rezekimu habis kawan, malah semakin bertambah dan berlipat ganda. Jika kau melakukannya dengan hati. Berbagi itu sungguh indah kawan. Hati ini terasa lapang. Tak ada kesedihan. Tak ada belenggu.
Cobalah sekarang kawan kau buka matamu untuk melihat sekelilingmu. Bantulah mereka yang membutuhkan. Bantulah dengan bagaimana caramu bisa membantunya. Jangan kau egois dengan dirimu sendiri. Tak usah takut dengan tatapan-tatapan dan bisikan-bisikan orang-orang ketika melihatmu berbagi. Jika kamu sadar kawan. Dengan berbagi itulah kamu dapat merasakan kenikmatan hidup yang sebenarnya. Sungguh indah dan melapangkan hati
-Hidup ini memang mahal kawan, karena itulah jadikanlah hidup ini murah dengan caramu-
tak tertebak
Malam ini kau hadirkan bintang yang indah bersanding dengan rembulan
Namun, belum lagi puas aku menikmati keindahannya
Kau bawa serta kelam dan hujan menggantikannya
Seperti membaca langit aku mengerti hatimu
Tak tertebak, penuh tanda tanya
Terkadang kau meminta aku mencarimu di ribuan gemintang
Hingga lelah ku menebak yang mana dirimu
Belum lagi ku dapat menemukanmu
kau telah pergi lagi bersembunyi dibalik warnanya pelangi
ku buka satu demi satu berharap dapat menemukanmu
lalu kau berkata, cari aku di balik awan-awan putih itu
berlari ku dari awan satu ke awan yang lain
hingga lelah, hingga aku tak kuat lagi
kau akan tetap selalu pergi
berteman sepi, sahabat sunyi
aku merasa asing pada diriku sendiri. aku merasa bahwa aku bukanlah diriku yang ku kenal. mengapa sekarang kau banyak diam? apa yang membuat lidahmu kelu hingga tak ada kata yang keluar dari bibirmu. apakah karena luka dihatimu, ataukah karena beban perasaanmu? aku sendiri tak tau.
begitu banyak yang ku lihat dalam setiap hariku. terkadang semua itu sungguh membuat pilu. otakku berpikir dan berdiskusi dengan hatiku dalam diam. hanya mereka dan kesunyian yang tau. begitu banyak peristiwa kehidupan yang ku lihat, dengar, dan rasakan. membuatku tak ingin banyak bicara. hanya meresapinya, mencoba merasakannya sepenuh hatiku.
atau karena aku telah begitu bersahabat dengan sepi. hingga aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri. entahlah, aku tak tau? aku merasa kebahagiaan itu telah lama hilang. perlahan-lahan pergi. menyisakan ruang hampa dalam hati.
ku jalani hidupku dengan datar. kebahagiaan, kesedihan, duka, masih datang silih berganti. tapi aku tetap merasa sepi. kosong tak terisi. seringkali aku berdiskusi bersama pikiranku. merenungkan apa yang ku lihat. meresapi apa yang ku dengar. hidup sekarang sangat mahal.
aku semakin akrab dengan diamku. semakin dekat dengan sepiku. dan selalu asyik dalam kesendirianku. terkadang ingin rasa berbagi. namun, tak ada yang bisa mengerti. ketika aku ingin bicara, semua orang memalingkan wajahnya. tapi, ketika aku diam mereka bertanya mengapa aku tak mau bicara. aneh. entahlah apa yang mereka inginkan.
aku menikmati diamku. aku menikmati pertemananku dengan sepi. karena sepi tak'kan membongkar semua rahasiaku. cukuplah sepi yang tau apa yang sebenarnya sedang ku rasakan. entah itu bahagia, sedih, kecewa, luka, bahkan duka. karena sepi tak'kan mengejekku jika ku menangis. tak'kan meninggalkanku meski ku terluka. akan selalu ada walau ku sedang dalam duka. sedangkan kebahagiaanku hanya untuk mereka. mereka cukup tau bahwa aku selalu bahagia. itu saja!
ke'angkuh'an
ketika takdir mempertemukan aku denganmu. pertahanan hati semakin kuat ku buat. aku tak ingin kau meruntuhkannya dengan kebaikanmu. dengan bahagia yang kau tawarkan yang mungkin semu. aku semakin menjadi orang lain ketika bersamamu. kupertahankan topeng yang ku pakai didepanmu. aku tak ingin kau mengetahui isi hatiku yang perlahan-lahan luruh karenamu.
kau tak menawarkan bintang untukku. kau juga tak memberikan senja terindah padaku. yang kau perlihatkan adalah dirimu apa adanya. namun, aku terlalu takut ingin menyambut uluran tanganmu. aku takut jika suatu saat kau tiba-tiba melepaskan genggaman tangan itu. bagaimana aku jika itu terjadi?
aku tak tau apakah kau dapat membaca sikapku. atau kau dapat dengan mudah menebak ku?
kau.. adalah kelemahanku
mungkin aku seorang pecundang yang tak berani mengakui isi hati. tapi, itu adalah pertahananku jika kau tiba-tiba pergi meninggalkanku. aku tidak akan terlalu terluka karenamu. luka seperti apa yang akan kau beri untukku? aku tak'kan terkejut menerimanya. hatiku telah terbiasa terluka. hingga begitu banyak goresannya. membuatku terlihat angkuh. keangkuhan dalam kelemahan. itulah gambaran diriku. jika kau ingin melukai. kau berhadapan dengan orang yang salah.
aku tak'kan memperlihatkan kelemahanku didepan lawanku. aku tidak akan mengiba walaupun sebenarnya aku tak kuasa. aku bukanlah seseorang yang mudah untuk dijatuhkan. silahkan sakiti aku, setelah itu kau boleh pergi membawa lukaku. tapi jika kau kembali, aku tak'kan ada lagi untukmu.
UNTUKKU
Jika kamu merasa hidupmu tak pernah bahagia. Itu salah!
Seberapa menderitanya dirimu, itu adalah cobaan untukmu agar menjadi pribadi yang kuat. Allah tidak akan pernah membiarkan hambanya menderita. Yakinlah itu!
Jika hari ini kamu menangis, menangislah. Karena air mata bukanlah aib yang harus kau takuti. Air mata adalah salah satu simbol dari perasaanmu. Menangislah!
Jika hari ini kamu bahagia, tertawalah. Karena kamu memang pantas untuk mendapatkan kebahagiaan itu.
Taukah kau? Hidupmu terlalu berharga jika hanya untuk kau tangisi.
Jika kamu merasa terluka karena cinta. Percayalah itu adalah sebuah tanda dari Allah bahwa dia tak baik untukmu. Allah sedang mempersiapkan yang lebih baik dari dia untuk kau genggam. Jangan bersedih!
Jika takdir tak sejalan dengan inginmu. Tetaplah berjalan maju. Hadapilah. Karena sesungguhnya hidupmu adalah milikNYA. Kamu hanya perlu berjalan menyusurinya sampai akhir. Segala yang kau temui. Entah itu bahagia, kecewa, duka, tawa, bahkan air mata. Itu hanyalah sesuatu yang akan membuatmu lebih memaknai hidup ini.
Jangan jadikan air mata sebagai jurang kedukaan
Jangan berpikir bahwa kesedihan adalah akhir dari segalanya
Sesungguhnya semua ini masih panjang berlanjut
Semua ini akan membuatmu menjadi lebih kuat. Menjadi pribadi yang tangguh. Tidak mudah cepat menyerah. Tidak takut tantangan. Dan jika terjatuh kamu bisa bangkit kembali meskipun tak ada tangan yang suka rela membantumu berdiri. Karena kamu bisa!
Biarlah kesendirian menjadi temanmu dan sepi menjadi sahabatmu. Jika tak ada lagi orang yang mau mendengarkanmu. Mereka masih akan selalu ada disampingmu. Menguatkanmu!
Berbagilah sepi dengan Allah. Curahkan segalanya padaNYA. Jangan menangis didepan makhlukNYA, karena itu tak akan menghasilkan apa-apa. makhlukNYA dapat pergi meninggalkanmu jika dia telah melupakanmu. Namun, Allah tidak pernah melupakanmu meskipun kamu pergi meninggalkanNYA.
Hadapi saja hidupmu, meski penuh dengan air mata. Meski tak ada tangan yang dapat kau genggam untuk menguatkanmu bahkan untuk menemanimu kala duka.
Percayalah! Butiran air matamu itu kelak akan berganti dengan mutiara.
Tangisan itu tak’kan lagi ada. Kesedihan itu akan sirna. Hingga yang tersisa hanya bahagia.
Allah, jadikanlah ini nyata. Meski ini hanya sebuah harap yang mungkin sia-sia. Namun, aku percaya jika aku meminta kau bisa saja mewujudkannya.
Allah hapuslah air mataku, gantilah dukaku, rengkuh aku dalam pelukanmu. Agar aku dapat merasakan kebahagiaan yang abadi itu.
*hari ke-24 Ramadhan 1432 H; pukul 13.50
Dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Ditemani dengan air mata. Kutuliskan semua yang ingin ku tulis.
Karena Aku Mencintaimu karenaNYA
mungkin benar jika aku mencintaimu
ingin memilikimu dan menjadikanmu hanya untukku
namun, ku yakini bahwa hati ini milikNYA
sehingga untuk mencintaimu pun harus dengan seizinNYA
aku memang bukanlah wanita yang soleha
namun, aku mengerti tentang kekuasaanNYA
tentang takdirNYA dan tentang perintah serta laranganNYA
aku tak ingin mengkhianatiNYA dengan mencintaimu
aku tak ingin mengecewakanNYA karena telah berpaling kepadamu
jujur ku akui aku takut kehilanganmu, aku takut engkau dimiliki oleh orang lain
namun, aku lebih takut DIA pergi meninggalkanku dan tak ingin kembali lagi padaku
sesungguhnya DIA lebih mengetahui siapa yang berhak menempati hati ini
jika sekarang aku mencintaimu, cukuplah ku simpan cinta itu dalam diamku
mendekap rindu sendirian tanpamu
menjaga hati hingga waktunya tiba nanti
aku tak perlu takut jika kau bukan untukku
atau jika kau tak memiliki rasa yang sama sepertiku
karena DIA yang memiliki hatiku pasti telah mempersiapkan seseorang untukku
walaupun orang itu bukan kamu
namun, aku percaya. pilihanNYA adalah yang terbaik untukku
sungguh kini aku mencintaimu karenaNYA
ku pasrahkan cintaku untukmu kepadaNYA
biarlah DIA yang mengatur bagaimana akhirnya
apakah aku akan memilikimu ataukah kamu hanya akan menjadi bagian kenangan dalam hidupku
apapun yang terjadi nanti
aku tak'kan menyesaliNYA
karena aku mencintaimu karenaNYA
senja kelabu
Senjaku tertutup langit kelabu
Hitam. Kelam. Sangat menyedihkan
Tak ada lagi jingga ceria yang ada hanya kelam duka
Senjaku hilang berganti hujan
Tak berwarna. Gelap tanpa cahaya
Langganan:
Postingan (Atom)