Buscar

Bapak Aku Mencintaimu

Lelaki yang pertama kali ku lihat ketika aku lahir kedunia ini adalah dirimu, Bapak. Kau juga yang pertama kali mengenalkan padaku ayat-ayat dari Allah ketika kau adzan ditelingaku. Dan aku menangis tapi aku yakin, diriku yang masih bayi itu merasa aman. Bersyukur karena kau yang akan menjagaku bersama ibu.

Kau memang tidak pernah berkata bahwa kau menyayangiku tapi seluruh perbuatanmu itu cukup membuatku mengerti bahwa aku adalah segalanya bagimu. Aku juga tahu disetiap sujudmu, kamu tak pernah lupa untuk berdoa mengenai kehidupanku. Agar aku mudah melangkah dalam menjalani hidup ini.

Jika aku sakit, kau orang pertama yang siap siaga mengantarkanku pergi berobat. Tak kenal lelah meski kau baru pulang bekerja. Dulu tak terhitung berapa kali dalam setahun kau mengantarkanku berobat ke rumah sakit. Kini ku buktikan bahwa aku baik-baik saja. Aku tidak sakit-sakitan lagi.

Aku punya kebiasaan yang tak pernah kau tahu, pak. Ketika kau tertidur aku sering memandangi wajah lelahmu. Memandang lekat-lekat sambil menahan tangis. Lalu aku berjanji pada diriku sendiri, aku harus mebanggakanmu, aku harus membahagiakanmu, aku tidak boleh mempermalukanmu. Karena itu kamulah menjadi motifator terbesarku untuk aku mencapai segala cita-citaku.

Aku tidak tahu apalagi yang harus ku tuliskan mengenaimu. Banyak sekali hal tentangmu yang ku simpan dalan hatiku. Banyak sekali nasehatmu yang ku pegang erat. Seperti ketika kau berkata bahwa aku harus sekolah yang benar, belajar yang rajin, karena engkau bukanlah orang kaya yang bisa mewariskan harta padaku ketika kau telah tiada nanti. Tapi hanya dengan ilmu itulah kau memberikanku pegangan untukku hidup dan tetap dapat menghidupi diriku sendiri jika kau pergi nanti. Kau juga pernah berpesan bahwa kemanapun aku pergi, apapun yang aku lakukan. Aku membawa nama baik orangtua dan keluarga. Sehingga jika aku melakukan kesalahan ataupun perbuatan tercela pasti orang-orang tidak hanya menanyakan siapa namaku. Orang-orang pasti akan bertanya lagi, siapa orangtuanya, siapa kakaknya, dan siapa adiknya. Kesalahan apapun itu tidak hanya aku yang menanggung.

Seminggu lagi aku akan pergi jauh meninggalkan rumah yang telah menjadi saksi bisu tempatku tumbuh hingga seperti ini. Minggu lalu aku diterima bekerja sebagai tenaga kesehatan di desa. Sebelumnya ketika aku ingin mengikuti tes penerimaan pegawai ini. Ibu melarangku tapi kau, bapak melepaskanku dengan rela. Katamu aku harus belajar hidup tanpa kalian berdua, tanpa Bapak dan ibu. Dan ketika mobil yang ku tumpangi yang membawaku menuju ke tempat daerah tes itu berangkat. Sungguh aku dengan susah payah menahan tangis. Kini aku bukanlah putri kecilmu yang dulu. Yang sering kau gendong tinggi-tinggi, yang sering kau ajak bermain.

Kepergianku meninggalkan rumah dengan sejuta doa yang ku ucap dalam hatiku. Semoga Allah melindungi Bapak dan Ibu. Dan aku tak kuasa menahan air mata ketika aku mencium telapak tangan Bapak. Seperti biasa, bapak akan memegang puncak kepalaku lalu mengucapkan salawat nabi untukku.

Allah tolong jaga kedua orangtuaku

Hari ini pak, orang-orang sedang memperingati Hari Ayah. Berjuta ucapan dan doa terucap untuk para Ayah. Aku pun ingin memberikanmu sebuah ucapan.
Bapak, selamat hari Ayah. Aku menyayangimu dengan segenap hatiku. Terimakasih karena telah menjagaku dengan sangat baik. Terimakasih karena telah menjadi Bapak yang sangat baik untukku. Aku hanya dapat mendoakanmu aku tidak akan pernah bisa membalasmu.

Bapak aku mencintaimu

0 komentar:

Posting Komentar