Bunga mawar disudut ruangan itu telah layu. Kamu masih ingat tidak? Bunga mawar itu kamu beli ketika kita pulang makan malam bersama. Ketika hendak ke apartemenku, tanpa sengaja kita melewati kios bunga. Kamu langsung menarikku memasukinya. Memilih satu buket bunga mawar merah muda, "agar apartemenmu terlihat sedikit segar" katamu keika ku tanya mengapa bunga itu harus kau taruh di apartemenku.
Setiap hari, ketika kau datang ke apartemenku sekedar membawakanku makanan buatanmu, kamu akan mengurusi bunga itu. Sambil tersenyum dan bernyanyi. Lalu aku memperhatikan setiap tingakhmu dengan menikmati rasa bahagia yg menelusup dalam hatiku. Kamu mampu membuatku bahagia hanya dengan hal sederhana saja.
Suatu hari kau ajari aku bagaimana cara merawat bunga mawar itu. Mengganti airnya. Menatanya. Saat itu aku tidak benar-benar memperhatikan ajaranmu merawat bunga. Aku memperhatikan setiap detail wajahmu yang saat itu begitu dekat ada disampingku. Kamu, keindahan yang tak bisa kujelaskan dengan kata-kata.
Dan kini bunga mawar disudut ruangan itu telah layu. Seiring dengan kepergianmu. Tujuh hari yang lalu, tanpa berpamitan, tanpa diduga. Kau menutup mata. Meninggalkan luka yang harus ku sembuhkan sendirian. Kau tahu? Tanpamu semuanya tak lagi sama. Tanpamu bahagiaku pun ikut sirna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar