Selamat pagi pria dinginku. Selamat berbahagia hari ini.
Pasti hari ini rumahmu ramai oleh tawa dan bahagia.
Apa disudut ruangan itu ada pohon natal?
Apa disudut ruangan itu ada pohon natal?
Aku berani taruhan. Pasti wajah datarmu hari ini dipenuhi dengan senyuman. Aku tahu kamu selalu bahagia jika membicarakan tentang natal. Kamu bilang kamu sangat suka jika natal tiba. Pohon natal yang berhias itu sangat indah katamu. Apalagi kasih Tuhan berlimpah pada hari natal ini. "Lain waktu aku ingin menikmati natal berdua bersamamu?" Katamu hari itu, sehari sebelum kamu pulang ke rumahmu. Aku hanya dapat tersenyum. Aku senang tapi juga sedih. Jangan tanya mengapa, karena kamu tidak akan pernah mengerti alasannya.
Sejam yang lalu, kamu habis meneleponku. Dibalik suaramu, aku mendengar suara ramai sepupu-sepupumu yang sedang berkumpul. "Iya, semua keluarga lagi berkumpul" Katamu menjelaskan ketika ku tanya mengapa ramai sekali. Kamu bercerita mama masak banyak hari ini. Banyak kue juga yang pasti banyak hadiah. Kamu bertanya padaku, mana hadiahku untukmu. Ku jawab sambil tertawa "Nanti. Tunggu kamu pulang akan aku berikan hadiah natal dariku".
Kamu tahu, hadiahku yang paling berharga sebenarnya telah kamu miliki. Hatiku. Itu hadiahku untukmu.
Kamu tahu, hadiahku yang paling berharga sebenarnya telah kamu miliki. Hatiku. Itu hadiahku untukmu.
Selamat berbahagia pria dinginku.
2 komentar:
Oh, so sweet deh . ..
Oh, iya nanti folback ya, "sriactivity.blogspot.com", makasi
:D inilah yg ku sebut frontal... :p
Posting Komentar