Buscar

Duka di Subuh Hari

Segala yang ada di langit dan di bumi adalah milikNYA

Tadi subuh aku menyadari satu hal, aku membuktikannya sendiri dengan mata kepalaku bahwa manusia itu sangat lemah tanpa Allah. Manusia itu bukan apa-apa diatas bumi ini. Manusia yang kaya, miskin, sehat, sakit, berkedudukan tinggi, pejabat, ataupun orang-orang pinggiran bukanlah siapa-siapa diatas muka bumi ini, jika allah sudah melihatkan kekuasaannya maka manusia hanya dapat pasrah padaNYA.

Entah kenapa tadi malam aku nggak bisa tidur. Bukan hal yang biasa, karena memang aku selalu tidur tengah malam, walaupun aku telah merasa capek secapek-capeknya tapi mataku tetap terpejamnya sekitar pukul 12'an malam. Dan tadi malam juga tumben-tumbennya mama itu nggak bisa tidur juga, jadilah aku sama mama berdua yang masih terjaga sampai tengah malam. Sekitar pukul 1 dini hari, mama menyuruh bapak memperbaiki AC yang tumben-tumbennya lagi berisik banget suaranya tambah bikin nggak bisa tidur. Setelah AC nggak bersuara berisik lagi, diluar rumah kedengaran suara ribut-ribut. Aku bertanya sama mama, ada apa? Tapi bapak bilang cuma orang sebelah rumah aja ribut nonton bola. Oke aku diam aja nggak nanya-nanya lebih lanjut lagi.

Kira-kira baru sekitar 1 jam aku tertidur, listrik padam. Kalau lagi mati lampu, aku selalu terbangun dari tidurku. Gelap soalnya, kalau gelap aku sesak nafas. Jadi, aku teriakin bapak bilangin kalau mati lampu. Karena mati lampu tentunya hening kan, suara sekecil apapun itu pasti terdengar. Di luar rumah ini orang-orang pada ribut. Ada suara orang jalan kesana-kemari, suara motor bolak-balik. Karena penasaran, mama keluar. Waktu diluar mama nanya ke tetangga, ada apa?. Tetangga sebelah rumah ini kasih tahu kalau ada kebakaran. Mama kaget, kebakaran dimana? kata mama. Didepan blok, tokonya pak haji (begitu biasa kami memanggilnya) yang kebakaran.

Aku yang didalam kamar dengar ribut-ribut langsung loncat dari tempat tidur pergi keluar, adekku juga ikutan bangun. Biasanya dia yang paling susah bangun kalau udah tidur. Diluar amma udah teriak aja tu "Elllll kebakaraaaaaan". Ya Allah, aku cuma bisa diam aja. Aku keluar, lari ke jalan. Liat api udah gede, merah, terus ada suara gas LPG meledak. Aku Diam!

Sebentar terdiam diluar ngeliat api begitu. Mama, aku sama Ella langsung masuk rumah. Mama sibuk nyuruh bapak nyimpunin dokumen, surat-surat penting. Aku bingung mau nyelamatin barang-barangku yang penting apa aja. Yang ada dipikiranku cuma, ambil laptop, soalnya bahan-bahan kuliahku semuanya di laptop. Sempat-sempatnya juga aku ingat tugas praktikum rumah sakitku. Jadi aku ambil laptop, buku-buku kuliah, farmakope, ISO kumasukkan semua dalam tas. Terakhir aku buka lemari ambil baju-baju seragam kuliahku. Waktu buka lemari aku liat Al-Qur'an ku. Aku jadi terpikir "Masa aku cuma nyelamatin barang-barang duniawi aja". Jadi ku ambil juga Al-Qur'an ku, ku masukkan dalam tas juga.

Sudah, itu aja yang ku bawa. Nggak ada bawa baju atau apapun itu. Mama juga sama, cuma nyimpan dompetnya sama berkas-berkasnya aja. Ya Allah Rasa mau nangis aku waktu itu. Bener-bener nggak bisa melakukan apa-apa. Cuma bisa berdoa aja, Semoga rumah kami nggak kena. Selesai simpun-simpun, kami semua keluar rumah. Tapi nggak ke depan, nggak ke tempat kebakarannya. Dari rumahku sama rumah pusat kebakaran itu selisih sekitar 10'an rumah aja. Alhamdulillahnya, kompleks perumahan kami, rumah-rumahnya beton semua, nggak ada yang kayu. Kalau kayu sudah habis banyak yang dimakan api.

Di luar rumah, aku terdiam melihat api itu. Sekitar 7 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan apinya. Aku sempat menengadah ke langit. Melihat langit. Subuh tadi, Langitnya indah. Penuh bintang-bintang tapi, melihatnya nggak bisa membuat bahagia hati. Dalam gelap, aku nangis diam-diam. Aku berdoa semoga apinya nggak menjalar.

Sekitar pukul 4 subuh. Orang-orang diributkan dengan ditemukannya jenazah didalam rumah yang terbakar itu. Ternyata pak haji sama ibu haji nggak sempat keluar dari rumah, pembantu mereka juga terjebak didalam rumah. Ya Allah, dadaku sesak mendengarnya. Lagi-lagi, aku nangis dalam diam.

Sekitar pukul 5 subuh, ketika adzan subuh dikumandangkan. Alhamdulillah api sudah dipadamkan. Rumah yang terbakar cuma satu rumah itu aja. Kami boleh bersyukur Allah masih menyelamatkan rumah kami tapi, kami juga berduka dengan meninggalnya pak haji dan bu haji serta pembantunya itu. Dari kelas 4 SD aku pindah ke perumahan ini, baru kali ini terjadi kebakaran dekat rumahku. Biasanya kebakaran terjadi di daerah pasar, jauh dari kompleks ku.

Entah apa yang ingin Allah perlihatkan pada kami semua hamba-hambaNYA. Mungkin Allah ingin mengingatkan bahwa DIA ada. Bahwa segala apa yang kita miliki didunia ini hanyalah titipan dariNYA. Bahwa jika kita memiliki harta yang lebih baiknya kita jangan lupa untuk menginfaqkan 2,5% harta kita untuk orang-orang yang membutuhkan. Dengan begitu Allah akan menjaga kita dan harta kita.

Terima Kasih Allah atas pelajaran hidup subuh ini.
Ampunilah dosa bapak dan ibu haji, terimalah amal ibadahnya. Tempatkan mereka ditempat yang baik disisi MU. AMIN :)

1 komentar:

MeyMey

Aamiin....

Posting Komentar