Buscar

Tidak jelas

Aku ingin menuliskan apa? rasanya buntu. Apakah aku sudah jauh berkelana atau ini waktunya untukku beristirahat. Entah. Terkadang, saking sesaknya apa yang kita rasakan kita hanya dapat diam. Terlalu menyayangi terkadang tak bisa diungkapkan dengan perkatan. Semakin dalam dia dirasakan. Semakin dalam pula kata-kata itu susah untuk diungkapkan.

Entah. Aku tak tahu aku menuliskan apa disini? semuanya terlalu kusut dalam pikiranku. Tak bisa ku urai satu-satu. Aku lelah dengan urusan tugas akhir kuliah. Aku lelah dengan masalah hati. Aku rindu dengan kehidupanku yang dulu. Dimana aku punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan untukku. Saat ini hidupku hanya monoton untuk persiapan ujian akhir program.

Aku hanya rindu untuk menulis. Menuliskan apa saja. Tentang pria dinginku yang sudah lama berlalu, jangan dipertanyakan lagi. Tapi nanti ada saatnya aku menuliskan tulisan-tulisan terakhir tentang dia. Disaat kami benar-benar akan berpisah. Tentang tuanku yang kini mulai merebut hatiku. Ah semenjak mimpi waktu itu aku jera untuk mengharapkannya. Tidak tahu apa maksud dari mimpi itu tapi yang pasti ketika aku terbangun dari tidur aku juga terbangun dari kenyataan bahwa aku hanya akan merindukan bulan (lagi). Jadi ku putuskan aku tidak ingin berharap. hatiku telah ku titipkan padaNya. Bukankah seharusnya memang begitu?

Aku juga sudah bisa mengontrol diriku untuk tidak sering-sering menghubunginya. Walaupun ku sadari, disaat aku bahagia dan saat aku kecewa, dialah orang pertama yang ku cari untuk berbagi rasa. 

Selamat Tua Elsa



19 juni 2013 umurku genap 20 tahun. Nggak nyangka sudah kepala 2. Perasan kelakuan masih kayak anak kecil hee. Malam pergantian tanggal dari 18 ke 19 Juni aku hanya bisa berdoa dengan menuliskan puisi untuk Allah. Biasanya pada malam pergantian aku akan sholat tahajud. Ritual ini sudah ku lakukan semenjak ultahku ke-17 dulu. Sayangnya sekarang aku sedang tidak bisa sholat jadi hanya dapat berdoa saja.

Allah
Telah berlalu satu hari lagi
Telah terlewati satu angka lagi
Telah hilang satu jatahku lagi didunia ini

Tak banyak pintaku
Karena aku sadar ibadahku kepadaMu pun masih belum sempurna
Jadi mana berani aku meminta yang tidak sesuai dengan apa yang ku berikan padaMu
Aku tidak akan berkata jika Engkau mengabulkan segala pintaku, aku akan rajin beribadah kepadaMu
Yang benar dan yang seharusnya ku lakukan adalah beribadah kepadaMu maka Kamu akan mengabulkansemua pintaku
Bukankah begitu?

Biasanya tepat pukul 12 disaat pergantian hari
Aku akan menemuimu dalam sujudku
Bersyukur atas kenikmatan hidup yang telah Kau berikan
Dan berdoa untuk keberkahan umurku yang berkurang
Aku selalu menikmati saat-saat itu
Dimana hanya ada aku dan Allah
Sebelum aku membagi kebahagiaan melewati hari jadiku
Aku melewatinya pertama kali denganMu dulu
Selalu begitu

Allah
Di usia ke 20 ini
Aku hanya ingin jalanku menuju wisuda diperlancar
Izinkan aku untuk membahagiakan kedua orangtuaku dan keluargaku
Tetaplah Engkau bersamaku dan jangan pernah tinggalkan aku
Karena aku tanpaMu bukan siapa-siapa
Walaupun aku tahu, Engkau selalu bersamaku walaupun aku sering meninggalkanMu

Allah berkahilah umurku
Berkahilah kehidupanku
Ridhoilah segala yang ku lakukan
Mudahkanlah segala urusan dunia dan akhiratku
Jadikan aku hambaMu yang setia
Yang selalu menyertakanMu dalam setiap langkahku

Amin
Segala Puji Bagi Allah

20 juni 2013
Aku jalan pergi nonton sama Dhinda dan adekku. Kebetulan hari ini Film Refrain tayang pertama kali di bioskop. Aku suka banget sama novel Refrain jadi aku penasaran gimana filmnya.  Hari itu aku senang tapi malamnya aku nangis.

21 juni 2013
Hari ini aku dapat kejutan dari teman-teman dikampus. Sebenarnya mereka sudah suruh aku ke kampus dari tanggal 19 itu. Tapi aku malas jalan waktu tanggal itu. Dan hari ini baru aku ke kampus memenuhi keinginan mereka hehe. Untungnya aku nggak diceplokin. Cuma dikasih kue aja. Kuenya dibawa dari koperasi kampus sampai ke depan Lab. Huaaa malu diliatin sama anak-anak kampus *tutup muka*.

Aku dapat kado dari kak Eva. Novel ketiganya A.Fuadi *yeay* aku senang hehe. Karena memang dari awal aku tahu tuh novel udah terbit aku udah ngincar pengen beli. Akhirnya aku mendapatkannya dengan cara yang gratis wkwk

So. Allhamdulillah sebanyak-banyaknya aku haturkan pada Allah karena telah mengirimkan mereka dalam hidupku, Terimakasih untuk semuanya. Aku sayang kalian. Semoga pertemanan kita bertahan lama sampai kita Tua dan masing-masing kembali padaNya. Amin

Potong kuenya sama sodara kembar tanggal lahir tapi beda tahun haha
bee, aku, dede, shara, dita
Selamat Tua Elsa :D

Masa SD

Hai kawanan senja, malam ini aku kembali lagi. Aku ingin menceritakan mengenai masa kecilku, masa awal aku masuk Sekolah Dasar. Bapak ku tercinta adalah seorang guru olahraga disalah satu SDN di kotaku. Karena aku sangat dekat dengan bapak ku dan kebetulan dulu waktu aku masih kecil kami sekeluarga belum punya rumah sendiri jadi kami tinggal di rumah dinas guru dekat dengan SD bapak mengajar. Tiap hari aku selalu ikut bapak ke SD. Jadi waktu kecil aku mainannya di SD bareng sama 2 orang anak teman bapak ku, mereka kakak adik, yang kakak cewek, yang adik cowok tapi maaf aku lupa siapa namanya hehe

Tadi sore aku iseng bertanya pada bapak bagaimanacerita awalnya aku bisa bersekolah. Kala itu umurku baru 5 tahun 1 bulan. Karena aku sering ikut bapak ke SD jadi mamak mengusulkan ke bapak untuk menyekolahkanku. Sebenarnya aku cuma disuruh belajar main-main aja. Bapak pun menyetujuinya. Bapak izin ke Kepala Sekolah untuk memberikanku satu kursi untuk aku ikut belajar dikelas 1 SD. Walaupun statusku waktu itu tidak terdaftar sebagai murid SD. Namanya juga sekolah main-main aja. Umurku juga masih kurang, anak yang umurnya 5 tahun 10 bulan saja tidak diterima apalagi aku yang cuma 5 tahun 1 bulan, begitu kata bapak.

Akhirnya, aku dibelikan baju seragam, peralatan sekolah. Bersekolahlah aku. Aku juga nggak ingat bagaimana waktu itu aku mengikuti pelajaran. Yang aku ingat, aku sering dibawa mudik sama mamak ke tanah hulu karena memang waktu itu nenek, mamaknya mamak lagi sakit-sakitan. Aku sering absen tapi yang ku ingat banget waktu itu diperjalanan mudik. Mamak membelikanku sebuah majalah bobo. Di kapal yang berlayar ke kampung mamak aku diajarin membaca sama mamak. Dari situ aku bisa baca dan aku selalu membaca buku apa saja. Yang ku ingat kata mamak "kamu harus belajar baca soalnya sebentar lagi kamu ulangan sedangkan kamu banyak ketinggalan pelajaran gara-gara sering nggak masuk sekolah. Sedangkan anak-anak lain sudah pada bisa baca semua". Dari situ aku jadi bisa baca dan berhitung juga.

Aku nggak ingat ni waktu ulangan kelas 1 SD itu aku jawab ulangannya gimana. Dari cerita bapak tadi sore waktu lagi senggang di ruang guru bapak berkata pada wali kelasku Alm. Ibu Melati. Kata bapak aku nggak usah dikasih rapor, aku nggak usah dinaikkan kelas soalnya aku cuma ikut belajar aja, nggak terdaftar sebagai murid di SD itu. Tapi Alm. Ibu Melati menjawab kalau aku nggak dinaikkan kelas, banyak betul anak-anak yang nggak naik kelas dikelas yang dipegang oleh Alm. Ibu Melati ini. Lalu kata bapak aku bisa jugakah, maksudnya aku pantas atau nggak gitu dinaikkan kelas. Kata Alm Ibu Melati kemampuanku masih di atas anak-anak yang nggak naik kelas ini. Aku bisa baca, aku bisa berhitung, aku bisa mengikuti pelajaran dikelas. Jadi bapak suruh Alm Ibu Melati mengurus administrasiku ke Kepala Sekolah. Setelah dijelaskan ke Kepala sekolah, Bapak KepSek langsung mengurus berkasku ke dinas pendidikan dan mendaftarkanku sebagai murid di SD itu (nggak tahu juga gimana bisa) hahahahha. Dan akhirnya aku dapat rapor dan aku naik kelas ke kelas 2 SD. Dan aku bersekolah sampai sekarang.

Sekarang aku sudah semester akhir di DIII Akademi Farmasi Samarinda. Pada saat menuliskan ini umurku masih 19 tahun. Tepat tanggal 19 Juni nanti umurku baru genap 20 tahun. Di kampus, diangkatanku, aku paling muda. Setiap aku bersekolah, diangkatanku, aku pasti paling muda hehehhe
Umurku muda tapi aku merasa sudah lumayan banyak merasakan pahitnya kehidupan, gimana rasanya susah berjuang. Yah umur nggak menjamin kedewasaan seseorang kan.
Adik-ading tingkat dikampus yang ku panggil ADIK padahal umur mereka lebih tua daripada aku hahahha

Menuju Wisuda 1

Ternyata begini ya rasanya jadi mahasiswa akhir. Ternyata begini ya rasanya berjuang untuk menyelesaikan kuliah. Aku menjadi sering menangis dibuatnya, tapi hanya aku dan Allah yang tahu ketika aku menangis. Aku harus benar-benar menguatkan hati ketika dihadapkan dengan permasalahan yang menghambatku dalam menyusun tugas akhir ini. Hampir putus asa, iya. Tapi aku selalu berusaha untuk tetap maju. Sedikit lagi, sedikit lagi. Selalu kata-kata itu yang ku ucapkan pada diriku untuk menyemangati. Sedikit lagi kita akan sampai pada tujuan.

Hari ini sudah tanggal 12 Juni dan tersisa 2 minggu dari sekarang waktu untuk menyelesaikan menyusun TA ini. Tanggal 29 Juni sudah harus dikumpulkan ke panitia TA dan tanggal 1 Julinya sudah langsung seminar kedua, seminar hasil. Kendalaku dalam penyusunan TA ini terdapat dalam uji mikroskopik, sampel daunku termasuk dalam daun koreasius dimana daun itu tebal jadi susah untuk mendapatkan serbuknya yang sangat halus. Kehalusan serbuk mempengaruhi pada saat pengamatan di bawah mikroskop. 

Ada perasaan muak dalam mengurus TA ini. Kok nggak selesai-selesai sih. selalu mengeluh begitu. Belum lagi rasa malas untuk ngerjainnya. Yang paling susah itu ya berjuang melawan rasa malas ini. Tapi kalau sudah berhasil melawan rasa malas ini oooooh rasanyaaaaaa senang juga hihi. Seperti ketika aku disuruh melanjutkan menyususn BAB IV. Itu rasanya malas banget ngolah datanya dalam tabel. Maka tabelku banyak lagi. Sempat kepikiran, besok aja ah ngerjainnya tapi habis itu langsung kepikiran lagi "kalau besok-besok terus nggak bakal selesai ini. Sedangkan waktu terus berjalan aja". Jadi mau nggak mau dengan "TERPAKSA" hari itu aku mengolah datanya. Santai aja ngerjainnya dari pagi bangun tidur nggak pake mandi dulu nih langsung ngadapin laptop sampai jam 1 siang. Akhirnya datanya selesai juga di olahnya, besoknya baru deh ngerjainnya pembahasannya. Hari senin sudah diserahkan ke dosen pembimbing 2 untuk di koreksi dan hari selasa diserahkan ke dosen pembimbing 1 untuk dikoreksi dan hari ini, hari rabu waktunya untuk revisi hasil koreksi yang kemarin. aaaaaaaah hidupku!

Yang membuatku takut dan selalu ku pikirkan itu adalah masalah seminar ketiga, seminar tertutup. Mak leeeeeh penguji yang didatangkan pada bertitle DOKTOR pula (denger-denger dari dospem 1 waktu cerita sih begitu). Belum lagi ujian akhir nanti, ujian kompetensi lagi. Sebagai lulusan Farmasi yang berkualitas harus berkompetensi jadi diadakanlah ujian kompetensi. Matilah kau! Denger-denger lagi nih ya katanya ujian kompetensinya nanti kita nggak di kampus. Nggak tau juga dibawa kemana, ke neraka mungkin *lebay*.
Namanya juga ujian kompetensi pastilah yang diujikan itu kemampuan kita dalam membuat sediaan farmasi, hitung dosis, farmakologi obat, memberikan KIE. Allah kok banyak gini sih ujiannya *mulai mengeluh*.

Sahabatku aja nanyain tentang ujian-ujianku ya ku jelaskanlah dan dia bilang "Banyak banget ujianmu?" dan rasanya pengen banget aku jawab "Makanya kamu jangan ngeluh dengan kuliahmu. Buktinya masih banyak ujianku daripada ujianmu". Oh Allah beri aku kekuatan dalam menjalaninya. Amin

Ya sudahlah sekian dulu cerita ngalor-ngidul saya. Mau revisi TA dulu nih, ntar keburu siang lagi nggak sempat istirahat. Maka jam 5 sore itu waktunya saya turun kerja. Yup kerja, aku kembalikerja lagi di apotek yang dulu. Yang punya apotek waktu itu ada ke rumah minta tolong bantu-bantu di apotek lagi. Yah lumayan lah nambah-nambah kesibukan dan uang *eh

see u next story yeeeaaaaa
*salam manis pake gula hihi

Untuk Tuanku

Selamat pagi tuanku
Hari ini cerah sekali
Apa hatimu juga cerah, apa kamu bahagia?
Aku harap begitu

Tuanku, aku selalu bahagia jika kamu menghubungiku
Walaupun aku jauh dari inginmu
Tak apa-apalah yang penting dapat dekat denganmu
Ah lagi-lagi aku hanya menjadi pengagum saja

Bukan aku pengecut
Bukan aku tak ingin mengungkapkan
Tapi kamu juga pernah mengatakan padaku
Katamu jika aku menyukai seseorang, jangan diungkapkan

Maka itulah yang sekarang aku lakukan, Tuan
Aku menyimpannya dalam hatiku
Dan aku bercerita pada Tuhanku
Memintamu padaNya

Bukankah begitu yang kau mau, Tuan?
Serahkan pada Sang Pemilik Hati
Jika waktunya tiba
Aku dan Kamu akan menjadi kita

Tentang Kejujuran

Ada yang menyuruhku untuk belajar jujur
Jujur pada perasaan sendiri
Jujur pada hati
Jujur untuk diri sendiri

Jika bahagia perlihatkanlah tawa
Jika bersedih maka menangislah
Jika merindu maka hubungilah ketika tidak bisa bertemu
Jika sayang, akuilah

Entah. Aku tak bisa janji untuk menyanggupinya
Aku sudah terbiasa menyimpan sedihku
Memendam perasaanku
Aku tidak biasa menangis dihadapan orang lain
Aku juga tidak biasa mengakui bahwa aku rindu
Apalagi mengakui bahwa aku sayang

Semua hanya ku perlihatkan dengan perbuatan
Lewat perhatian yang kuberikan
Lewat perkataan yang ku ucapkan
Jika aku sayang, lihatlah disana ada ketulusan

#Jika resiko yang harus aku terima setelah jujur padamu adalah kamu menjauhiku. Aku memilih untuk tetap membohongi perasaanku saja

Mengertilah, Tuan

Tuan
Adakah aku seseorang yang berarti dihatimu
Seseorang yang ingin kamu bahagiakan
Seseorang yang ingin kamu jaga

Tuan
Puluhan hari telah kita lewati bersama
Berjam-jam waktu telah kita lewati berdua
Adakah aku masih menjadi seseorang yang berarti bagimu

Tuan
Disini, dalam hati ini hanya ada satu nama
Tentulah hanya namamu tuan
Aku menjaganya sebisaku agar aku tidak mengecewakanmu

Tuan
Aku bingung mengapa akhir-akhir ini sikapmu berubah padaku
Kamu diamkan aku
Kamu acuhkan aku
Adakah aku membuat kesalahan padamu

Tuan
Aku terima jika kamu marah padaku
Maafkan aku jika aku telah melukaimu tanpa kusadari
Tapi janganlah kamu menganggapku tak ada
Aku selalu ada untukmu tuan
Aku selalu ada

Kata mereka tuan
Kamu telah melepasku
Katamu aku bukan kekasihmu
Yang lalu itu hanya permainan bagimu
Begitukan caramu bermain-main dengan hati tuan
Bermain-main dengan perasaan ini

Tuan
Hatiku bukan taman bermain
Hatiku bukan tempat untuk kamu singgah
Bukan tempat datang lalu sesukamu dapat pergi lalu nanti datang lagi
Bukan tuan
Hatiku hanya memiliki satu ruangan khusus
Dan itu hanya untukmu

Tuan tolong mengertilah semua itu
Mengertilah

#Puisi yang kubuat untuk Adek Resda, sebagai ungkapan isi hatinya
NB: sebenarnya puisi ini aku juga buat dalam bentuk musikalisasi :)

Aku Terima

Tuan. Telah lama aku memilihmu
Setia dengan perasaan ini
Kamu tahu dan kamu membiarkanku untuk menjaganya
Setiap hari rasa ini kusirami
Ku pupuk dan ku rawat dengan baik
Bunganya indah, Tuan
Indah karenamu

Tuan. Banyak kenangan yang kamu ukir untukku
Dan aku semakin setia menjaga rasa ini
Karena memang untukku
Melepaskan tidak semudah berpaling pergi lalu hilang
Apa yang ku jaga dan ku rawat sebisaku kupertahankan

Tapi kamu tuan
Dengan mudahnya melepaskanku
Entah apa alasannya
Bukankah cinta dan luka tidak harus selalu ada alasannya
Aku mencoba terima
Karena dari awal mungkin aku menyimpan rasa ini sendirian
Tapi kamu tuan, mengapa baru sekarang mengungkapkan

Ibaratnya, kamu menebas habis bunga-bunga ditaman hatiku
Membuat bunga-bunga indah itu hancur
Dan aku hanya dapat berdiri terpaku melihatnya
Dengan air mata dalam dada
Aku tidak bisa menangis tuan, saking sesaknya rasa kecewa itu

Jika ini salah satu takdir Tuhan tentang kisah kita
Aku terima
Pergilah

#Puisi yang kubuat untuk Kak Eva setelah aku mendengar curhatannya