Aku mencoba meletakkan biru itu pada indahnya bingkai kasih yang sederhana….
Waktu , waktukku adalah kejujuran….
Dimana ia akan merangkai semua bukti…
Bahwa cintaku itu adalah nyata bagimu…
Air mata adalah kesungguhan..
Dimana kata dan keindahan itu tak mampu aku ungkapkan…
Bagaimana aku tak mencintaimu?
Kau membuatku secara utuh dan penuh ….
Bagaimana aku tak berurai duka ketika engkau pergi….?
Saat kesempurnaanku telah hilang karenamu….
Mentari mungkin dapat menghangatkan jiwaku dengan sapaan yang indah dari-Nya setiap hari…
Aku tahu, dan aku mengerti…
Namun ternyata gelap lebih cepat dari apa yang aku kira…
Mendungmu membuat jiwaku basah …
Menghujam dalam pusara indah kita berdua…
Begitu getir…
Begitu dalam…
Ku Tahu Tuhan adalah Maha Cinta…
Tapi Cinta….,
Ia terkadang membuat aku lunglai dengan kejujuranku yang apa adanya…
Aku mencintaimu…
Kau membuat aku sempurna dengan kesederhanaan yang kau punya…
Dan bagaimana aku tidak mencintaimu?
Bagaimana aku tak berai ketika semua ini memperaiku dari yang satu?
Putihmu…
Selalu ada dalam hatiku….
Aku dapat rasa.. dari kita yang kini dalam tempat yang berbeda…
Katakanlah pada waktu…
Bahwa aku adalah cintamu….
Katakanlah pada masa yang mungkin sekarang mencabik nyata kita berdua…
Bahwa kita tetap hidup bersama kekuatan cinta dari Tuhan Yang Esa…
Dengan kasih –Nya…
Kita kan menyatu dalam syurga…
Karena Tuhan Tahu…
Dimana selayaknya Dia menempatkan jiwa – jiwa hamba-Nya yang tulus….
Dan cinta…
Kau adalah kekuatan…
Kau adalah ketulusan yang berjalan bersama air mataku…
Dalam doa – doaku…
Dalam harapan kita berdua…
Kehidupan….
Maupun kematian…
Bagaimana aku tidak mencintaimu?
Sungguh aku mencintai dirimu…
Sekalipun kesetiaanku saat ini adalah doa dan masih bersama buliran air mata…
Tanpa kau….
Tanpa dirimu….
Dan kau harus tahu…
Bahwa keraguan itu tak akan pernah ada dan bisa membunuh cintaku atas kasihmu….
Bagaimana aku tidak mencintaimu?
Kau begitu indah dalam memeluk ketidak sempurnaanku…
Kau begitu hangat saat semua pergi meninggalkanku…
Dan rasa itu tak pernah larut dalam kebinasaan…
Tetap ada dalam kenangnya…
Dalam alur buah cinta kita…
Sungguh………….
Aku….mencintaimu…..
0 komentar:
Posting Komentar