Bismillahir-Rahmanir-Rahim....
Pernahkah anda melihat burung yang terjerat perangkap?! . Ya Burung itu akan menjadi tawanan si pemilik perangkap.
... Demikian halnya dengan hati. Perangkap hati adalah senyuman. Ketika hati masuk kedalam perangkap , maka akan menjadi tawanan pemilik perangkap. Senyuman adalah cara mudah untuk menangkap hati orang lain. Tidak membebani kita dengan apapun, selain senyum dengan jujur dan tulus.
Sifat manusia adalah tertarik kepada orang yang menyebarkan senyuman dengan tulus kepada orang lain dan menjauhi orang yang bermuka cemberut dan masam.
Wajah mengungkapkan rahasia-rahasia dan perasaan yang anda sembunyikan dalam hati. Ekspresi-ekspresi wajah berbicara dengan suara yang lebih dalam pengaruhnya daripada suara mulut.
Seakan-akan senyuman berbicara kepada anda tentang pemiliknya, “Aku mencintaimu , Sungguh engkau telah memberikan kebahagiaan padaku, aku sangat bahagia melihatmu.”
Jangan dikira bila kita berbicara senyuman itu hanya berupa tanda yang tampak di bibir tanpa spirit dan rasa ikhlas. Tidak, sama sekali tidak! Karena senyuman seperti ini tidak memberikan pengaruh kepada siapapun. Namun yang dibicarakan disini adalah senyuman yang hakiki. Senyuman yang keluar dari dasar jiwa. Itulah senyuman yang mendatangkan keuntungan yang besar didunia dan akhirat.
Senyuman adalah kunci dari semua hati.....Bahkan hati yang terkunci rapat sekalipun. Bila anda melihat seorang yang bermuka masam dan cemberut, raut wajahnya menampakkan kedukaan dan sesuatu yang berat yang dipikirkannya, maka anda harus tersenyum padanya. Pada gilirannya dia akan membalas dengan senyuman tanpa disadari dan barangkali dia akan menjadi teman dekat anda.
Diantara fakta yang penting sesungguhnya senyum yang tulus mengungkapkan pribadi yang lurus, sementara muka yang cemberut mengungkapkan pribadi yang sakit.
Diantara kesimpulan yang berhasil diungkap oleh semua orang yang terjun dalam bidang pengobatan jiwa , bahwa ada hubungan yang jelas antara gerakan-gerakan yang tampak di raut muka dengan keselamatan atau gangguan mental seseorang, seperti mengerutkan dahi , menggigit bibir, menyipitkan kelopak mata dan lainnya.
Hasil peneliatian yang ditambahkan , “Ketika seseorang tersenyum, maka yang bekerja menggerakkan nya adalah 13 otot muka; sedangkan ketika cemberut , maka yang menggerakkannya adalah 47 otot. Jadi mengapa kita melelahkan diri dan saraf kita dengan cemberut?
Jadikan senyuman merupakan salah satu tanda kepribadian kita. Senyuman yang indah akan menambah wajah semakin cantik dan bersinar, serta memberikan pengaruh yang efektif dalam hati, menyebarkan kebahagiaan dan kesenangan diantara teman dan sahabat dan ditempat-tempat pertemuan. Belajarlah untuk membebaskan diri dari kesedihan dan kedukaan, karena kesedihan menyebabkan muka cemberut, raut wajah suram dan muka masam .
Sudah pasti seseorang tidak mendapatkan seorang temanpun, selama dia bermuka masam dan cemberut ketika berhadapan dengan orang lain. Sedangkan bila senyuman menjadi salah satu tanda kepribadian kita, maka kita akan mendapatkan ratusan bahkan ribuan teman . Tidak ada hal lain yang harus kita lakukan selain mencoba. Percobaan adalah sebaik-baik bukti.
Bila senyuman bisa mencetak kesuksesan , maka muka masam akan mendatangkan kegagalan, seperti dalam kisah berikut ; “Para karyawan salah satu supermarket di Paris meminta kenaikan gaji, namun pemilik supermarket bersikeras menolaknya. Maka para pegawai sepakat untuk tidak tersenyum kepada para pelanggan dan pembeli, sebagai bentuk protes kepada pemilik supermarket. Ternyata tindakan para pegawai tersebut , mengakibatkan penurunan omzet sebesar 60 % , selama seminggu dari rata-rata pemasukan pada minggu-minggu sebelumnya “
Oleh karena itu manusia yang tidak mengetahui bagaimana tersenyum , maka dia tidak akan mampu membuka hati satu manusia pun.
Senyuman yang jujur, hangat dan muncul dari hati adalah salah satu rahasia kesuksesan. Senyuman seperti itu adalah kunci pembuka hati dan menjadi simbol kasih sayang.
Untuk itu, “SENYUMLAH sahabat ! ^_^ , Selama kita masih bernafas”.
Jabir bin Abdullah r.a , berkata : “Sejak masuk Islam , Rasulullah SAW tidak pernah menghalangiku untuk masuk kerumah beliau dan beliau selalu tersenyum bila bertemu diriku .” (HR Muslim)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar