seperti menerka-nerka, aku membaca hatimu
mencoba mencari jawabannya dalam tatapan dalam matamu
taukah kau, rasa itu menyakitiku
mengapa tak ada sepatah kata yang kau ucapkan untuk menjelaskan keadaan
sampai kapan kita harus berdiskusi dalam diam?
kau tak tau, betapa ingin aku memelukmu erat
melepaskan segala rindu yang tersirat
dan aku selalu menantimu hingga senja menyapaku
berharap aku dapat menikmati senja kembali bersamamu
tapi, apa daya... melihat bayanganmu saja aku tak bisa
karena kau terlalu maya untuk ku sentuh dalam nyata
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar