catatan hati di akhir november
dulu kamu adalah bagian dari diriku
tawamu aku rasakan. sedihmu aku coba tuk hapuskan
banyak cerita yang telah kita lukiskan bersama
kita... bagaikan dua orang yang tak terpisahkan
aku mengerti kamu seperti kamu mengerti aku
kamu pernah berkata jika kamu melihatku, kamu seperti melihat dirimu sendiri
dan duka ku kamu mengerti
aku memang selalu tau bahwa tak ada yang abadi di dunia ini
yang ada hanya orang-orang yang berusaha untuk tetap mempertahankannya
seperti aku yang mencoba untuk tetap mempertahankanmu meski aku sadar suatu saat nanti kamu akan tetap pergi.
awal kepergianmu tak terlalu mengusik hatiku
walaupun terasa ada yang hilang dari diriku tapi, aku tetap dapat menyentuhmu
namun, kian hari kamu kian menjauh dariku hingga perlahan benar-benar hilang dari kehidupanku.
kini aku tak mengenalimu.
waktu mengubahmu menjadi sosok yang asing bagiku.
aku mulai terbiasa tanpa kehadiranmu. mulai akrab dengan kesendirianku.
bahkan mungkin sekarang kita tak lagi satu.
aku dengan hidupku. kamu dengan hidupmu.
entah mengapa malam ini aku teringat dirimu
rasa rindu pun menyesat dalam hatiku
yaaa... benar aku merindukanmu.
rindu tawa kita bersama
rindu pembangkangan kita berdua
rindu tawa dan jailan kita
sungguh. kini aku merindukanmu
rindu semua tentangmu dan tentang aku yang dulu yang mungkin telah kau lupakan
pada langit di akhir bulan November ini ku kenang dirimu
sahabatku atau bahkan saudara kembarku.
ku titipkan sebingkai senyum untukmu dan sedikit harapan dapat kembali seperti dulu
malam ini aku benar-benar merindukanmu
dapatkah kau rasakan rindu itu ???
-ku tulis ketika aku mengenangmu. mengenang semua cerita kita dulu. karena kini semua telah jauh berbeda-
S.H.Y
ada bahagia di sana
meski terselip duka
namun, tetap indah
itulah cinta yang ku rasa
menyusup tanpa sapa
juga tak ada kata
dalam sudut mataku
ku lihat dirimu
samar tersenyum padaku
dan hatiku terasa malu
apakah ini terlarang bagiku?
aku pun tak tau
karena aku tak seharusnya menyimpan secercah rasa untukmu
aku tak berani membaca hatimu
tak juga berani untuk menatap matamu
aku selalu ingin lari darimu
malu sendiri dengan perasaanku
kamu... mengapa bisa menembus benteng pertahananku???
Bila Waktu.....
tadi siang tumben-tumbennya aku mau di ajak ke kondangan keluarga, biasanya sih aku ga suka ke acara kondangan soalnya rame. malu aku hahahha
tapi, bukan itu yang mau aku ceritakan kali ini
tadi waktu lagi asyik menyantap makanan yang dihidangkan tiba-tiba mama yang duduk disampingku bilang "ada orang meninggal tu", aku langsung menanggapi "mana?". "itu ada benderanya". dan aku pun mencari-cari ternyata memang ada. kebetulan tadi acara kondangan yang kami datangi bertempat diperumahan aja ga di gedung.
ku lihat bendera hijaunya lalu tak lama dari belokan muncul orang-orang yang membawa kerandanya, musik di acara kondangan pun diberhentikan dulu. menghormati orang-orang tersebut yang sedang lewat. ga tau bagaimana perasaan ku tadi yang pasti yang ada di pikiranku hanya dua keadaan yang sangat kontras. satu sedang bahagia karena melaksanakan resepsi pernikahannya satu lagi sedang berduka karena ada sanak saudaranya yang meninggal dunia. aku hanya bisa terdiam dengan segala pikiranku sendiri. lalu ku dengar mama bicara lagi "sedikit aja orang yang ngantar ke kuburan". jedeeeer miris rasa hatiku mendengarnya tapi tetap aku cuma bisa diam.
kejadian tadi mengingatkanku kembali bahwa diri ini tidak selamanya hidup. tidak selamanya dapat bersama dengan orang tua, keluarga, para sahabat, dan teman-teman semua. entah kapan waktu itu tiba kita tak tahu. kejadian tadi membuatku berpikir bagaimana jika seandainya yang ada di dalam keranda itu aku. bagaimana rasanya terbaring didalam situ? lalu dikuburkan dan ditinggal dan pada langkah kaki orang terakhir yang ke tujuh dua malaikat itu datang menanyaiku, dapatkah aku menjawabnya, sudah cukupkah bekalku untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah ku lakukan dalam hidupku. sanggupkah aku menahan rasa siksaan Allah padaku. apa yang aku bawa kehadapanNya. beratkah timbangan amalku atau kah ringan tak mencukupi. dapatkah aku melewati jembatan siratul mustaqim. pantaskah aku masuk surga. Ya Allah Ya Rabbi semua itu hanya mampu ku pertanyakan dalam hati dan aku selalu menangis jika mengingat semua pertanyaan itu.
wallahu a’lam bish shawwab.
tapi, bukan itu yang mau aku ceritakan kali ini
tadi waktu lagi asyik menyantap makanan yang dihidangkan tiba-tiba mama yang duduk disampingku bilang "ada orang meninggal tu", aku langsung menanggapi "mana?". "itu ada benderanya". dan aku pun mencari-cari ternyata memang ada. kebetulan tadi acara kondangan yang kami datangi bertempat diperumahan aja ga di gedung.
ku lihat bendera hijaunya lalu tak lama dari belokan muncul orang-orang yang membawa kerandanya, musik di acara kondangan pun diberhentikan dulu. menghormati orang-orang tersebut yang sedang lewat. ga tau bagaimana perasaan ku tadi yang pasti yang ada di pikiranku hanya dua keadaan yang sangat kontras. satu sedang bahagia karena melaksanakan resepsi pernikahannya satu lagi sedang berduka karena ada sanak saudaranya yang meninggal dunia. aku hanya bisa terdiam dengan segala pikiranku sendiri. lalu ku dengar mama bicara lagi "sedikit aja orang yang ngantar ke kuburan". jedeeeer miris rasa hatiku mendengarnya tapi tetap aku cuma bisa diam.
kejadian tadi mengingatkanku kembali bahwa diri ini tidak selamanya hidup. tidak selamanya dapat bersama dengan orang tua, keluarga, para sahabat, dan teman-teman semua. entah kapan waktu itu tiba kita tak tahu. kejadian tadi membuatku berpikir bagaimana jika seandainya yang ada di dalam keranda itu aku. bagaimana rasanya terbaring didalam situ? lalu dikuburkan dan ditinggal dan pada langkah kaki orang terakhir yang ke tujuh dua malaikat itu datang menanyaiku, dapatkah aku menjawabnya, sudah cukupkah bekalku untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah ku lakukan dalam hidupku. sanggupkah aku menahan rasa siksaan Allah padaku. apa yang aku bawa kehadapanNya. beratkah timbangan amalku atau kah ringan tak mencukupi. dapatkah aku melewati jembatan siratul mustaqim. pantaskah aku masuk surga. Ya Allah Ya Rabbi semua itu hanya mampu ku pertanyakan dalam hati dan aku selalu menangis jika mengingat semua pertanyaan itu.
wallahu a’lam bish shawwab.
Tersenyumlah Kawan
Aku mengenalnya setahun lalu. Ketika kami satu kelompok dalam acara ospek kampus, di kampus kami menyebut acaranya itu PPS (pengenalan Program Studi). Tak ada kata perkanalan yang terucap, dengan sendirinya kami masing-masing mengenal nama. Kesan pertama tak begitu berarti untukku. Menurutku dia orangnya lucu, selalu membuat tertawa ditengah-tengah kesibukan kami membuat atribut untuk PPS. Tapi, yang ku tau dia hanya bertahan satu hari untuk mengikuti PPS. Setelahnya sakitnya kambuh dan membuatnya tak bisa berjalan. Dari teman yang lain aku mendengar cerita bahwa dia punya penyakit asam urat, kencing manis, dan lain sebagainya. Pokonya penyakitnya banyak deh. Awalnya sih ga percaya bahkan ada aja teman yang bilang “masih muda ko udah sakit asam urat, kaya orang tua aja”. Namun, perkataan itu tak ku tanggapi. Aku cukup tau ternyata dia sakit.
Dan beberapa hari yang lalu ditengah kelelahan sehabis praktikum kimia farmasi, di depan lab kami bercerita. Entah gimana mulainya. Dia dengan lancarnya menceritakan semua keadaan dia sekarang. Dia sering merasa sakit pinggang. Bukan sakit pinggang biasa. Tetapi sakit pinggang yang teramat sakit. Dia juga sering bolak-balik pergi buang air kecil. Setiap dia bangun dari tidur, kakinya selalu ga bisa digerakkan. Harus menunggu berapa lama dulu hingga kakinya bisa digerakkan. Dan tadi malam dia pergi priksa ke dokter. Dari hasil tes urin dan yang lainnya didapan diagnosis bahwa ginjalnya bocor.
Aku tak tau bagaimana perasaanku ketika mendengar semua ceritanya itu. Ada rasa kasian, iba, dan rasa bersalah. Jujur aku sempat tak suka dengan sikapnya. Tapi, lama kelamaan aku tau bahwa dia orangnya memang seperti itu. Jika orang ingin berpikir negative pasti menilai dia itu orangnya banyak omong, ga mau kalah, suka cari perhatian dosen, pecicilan, dan lain sebagainya. Tapi, sekarang aku lebih bisa berpikir realistis bahwa diperlukan toleransi yang besar dalam kehidupan bersosial.
Orang yang melihatnya pasti tak akan menyangka bahwa dia punya penyakit seperti itu. Dia sosok orang yang ceria, selalu terlihat tertawa. Sosok yang pintar walaupun dimata teman-teman yang lain dia adalah orang yang menyebalkan, yah penilaian orang berbeda-beda.
Satu yang ku lihat ketika menatap matanya. Lagi-lagi aku harus merasakan kesedihan dari mata seseorang yang ku pandang. Dia memang selalu tersenyum. Tak pernah ku lihat dia berbuat jahat pada orang lain walaupun dia tau bahwa orang lain itu tidak suka padanya.
Temanku.. hidup ini memang penuh misteri. Boleh jadi saat ini kita merasa bahagia tetapi, beberapa detik kemudian kebahagiaan itu dapat saja berubah menjadi luka. Semua mudah bagi Allah. Yang kita perlukan hanyalah mengikhlaskan hati dengan semua yang telah ditakdirkan-Nya. Dan yakin bahwa Dia menyayangi kita dengan segala cobaan yang Dia berikan pada kita. Dia ingin kita selalu mengingat-Nya dalam suka maupun duka. Dia ingin kita lebih dekat dengan-Nya dari segala kesakitan yang Dia berikan.
Tetaplah tersenyum kawan. Karena senyummu itu membuka mataku bahwa tidak ada gunanya menangisi takdir. Yang perlu dilakukan adalah melakukan hal yang terbaik sebelum semuanya tidak dapat dilakukan lagi.
Tersenyumlah kawan dan aku pun akan tersenyum untukmu
pilihan hati
temanku pernah berkata padaku bahwa dia akan membiarkan seseorang yang dia sayangi itu untuk memilih. memilih dia ataukah orang lain. meskipun dia menyayanginya tetapi dia tetap akan memberikan kesempatan pada orang yang dia sayangi untuk memilih siapa yang benar-benar yang terbaik.
setelah aku pikir-pikir dari sikap yang temanku ambil itu ada benarnya juga. kita memang menyayanginya namun kita tak bisa memaksakan dia untuk juga memiliki perasaan yang sama. biarlah dia memilih siapa yang benar-benar terbaik untuknya. tetapi, jika dia lebih memilih orang lain. bukan berarti kamu tidak pantas untuk disayangi. hanya saja dia yang tidak baik untukmu. Allah tidak menginginkan kamu bersamanya, karena menurut Allah dia tidak baik untukmu.
terkadang setelah di beri sebuah pilihan itu. jika dia merasa menyesal karena tidak memilihmu dan dia langsung meninggalkan pilihan pertamanya dan ingin kembali padamu. namun, sayangnya kesempatan itu tidak ada!
disinilah positifnya kebijakan itu. dengan ini kita akan mengetahui bahwa siapa yang juga benar-benar tulus menyayangi kita seperti kita menyayanginya walaupun kita telah memberikan dia kesempatan untuk memilih tetapi, dia tetap memilih kita untuk menjadi seseorang yang dia sayangi. karena dia berpikir bahwa mungkin tidak akan ada oarang lain yang dapat tulus menyayanginya seperti kamu menyayanginya sehingga dia tidak memilih orang lain karena jika dia ingin kembali, kesempatan itu tidak akan pernah ada lagi.
kubiarkan kamu untuk memilih hatimu sendiri
untuk saat ini hatiku masih disini untuk menyayangimu
namun, jangan salahkan aku jika nanti kau kembali
hatiku telah pergi meninggalkanmu sendiri
Muara Rindu
waktu telah berjalan menginjak tengah malam
namun, mata ini tetap enggan untuk terpejam
entah apa yang sedang ditunggunya
di saat seperti ini
kesunyian sangat nyata terasa
dan hatiku berbicara padaku
bahwa ia kerap kali merasakan rindu
rindu yang begitu nyata terasa
dalam kesunyian dalam keheningan
menggambarkan bahwa hatiku
menyimpan rindu dalam diamku
entah pada siapa ditujukan rindu itu
pada seseorang di masa lalu kah?
atau pada seseorang yang sedang dinanti saat ini?
dan rinduku pun belum menemukan muaranya.....
Label:
Hanya Ungkapan saja,
Seuntai Puisi"ku
Elegi Rindu
sepi merangkai waktu yang berjalan disampingku
memang bahagia yang terasa
namun, semua terasa tak nyata
aku masih saja merasa hampa
apakah hati ini mulai mencari pelengkapnya?
entahlah...
hanya kesunyian yang tahu
ku titipkan rindu ini pada angin yang berhembus
ku ceritakan rindu ini pada hujan tadi sore
dan ku lukiskan rindu ini dalam pelangi
lalu aku menunggu bersama senja hingga ia tak lagi jingga
Nasihat Mama
aku bukanlah orang yang mudah mengungkapkan isi hatiku dengan kata-kata
aku selalu menyimpan semua yang kurasakan itu dalam diamku
jika aku marah, aku diam.
jika aku sedih, aku juga diam.
namun, ternyata raut wajahku tak sepintar hatiku untuk menyembunyikan semua yang ku rasa.
kalau marah aku memang hanya diam, tak bicara. namun wajahku jadi terlihat berkali-kali lebih jutek dari aslinya hehe
aku juga ga pernah bilang kalau aku sedang marah, mungkin karena aku anaknya mamaku jadi beliau telah tau bagaimana watakku. dalam kelelahan seharian beraktifitas tadi membuatku tak bersemangat. aku mendatangi mama yang sedang menyeruput teh hangatnya. beliau bertanya mengapa aku belum turun kerja juga. seperti membaca pikiranku beliau berkata
"kalau marah sama orang jangan di liatkan. tetap bersikap baik pada orang itu. jangan pasang wajah ga enak hati dan jangan cemberut. biarlah cuma kamu dan hatimu yang tau kalau kamu sedang marah tetapi, orang yang membuatmu marah itu ga perlu tau jika kamu marah padanya. jangan sampai emosi menguasaimu. dengan kamu tetap bersikap baik padanya maka kemarahan itu akan hilang dengan sendirinya dan tak membekaskan apapun dalam hatimu"
mama memang bukan orang yang sering berbicara. mamaku bisa dikatakan agak pendiam. namun, mama selalu tau apa yang sedang aku rasakan walaupun aku tak pernah menceritakannya. mama juga tak pernah memaksaku untuk bercerita semuanya padanya. namun, dalam situasi tertentu mama dapat memberikan nasihatnya yang mengingatkanku bahwa aku tak boleh bersikap begitu. mama selalu tau apa yang aku butuhkan. terima kasih mama, telah mengajarkanku satu hal lagi yang berharga :)
^^
biasanya kalau aku sedang banyak pikiran dan jenuh dengan sekelilingku
aku akan pergi ke suatu tempat yang sejuk, entah itu taman yang banyak angin berhembus ataupun tanah lapang yang membuatku dapat leluasa memandang langit. entah mengapa aku suka berinteraksi dengan alam jika sedang gundah seperti ini. terasa sedikit konyol atau gimanaaaa gitu yaaa tapi, inilah sesuatu yang dapat membuatku nyaman dan memberikan sedikit kesejukan dalam hatiku.
biasanya juga aku pergi ke masjid terbesar di kotaku, masjid ini enak digunakan untuk merenung dan memandangi langit dengan hembusan angin yang damai. karena aku terlalu malu untuk menceritakan segala isi dalam hatiku maupun pikiranku kepada orang lain, maka aku hanya dapat melakukannya pada hatiku sendiri dan berharap angin yang berhembus dapat membawa sedikit keresahanku pergi bersamanya. mengabarkan pada orang yang sedang ku pikirkan bahwa dia haris baik-baik saja disana.
dengan suasana sesepi itu, yang hanya ada aku sendiri bersama hatiku. aku diam menikmati kesepianku. aku diam melihat semua yang ada dalam kehidupanku. melihat ciptaan-NYA, melihat takdir kehidupan yang berbeda-beda yang IA goreskan pada setiap hamba-NYA, dan mencernanya membuatku mengambil begitu banyak pelajaran untuk hidup ini.
belajar untuk memaafkan dan melupakan segala luka yang pernah aku rasakan, belajar untuk tetap tersenyum walaupun hati sedang tak bahagia, belajar, belajar, belajar, dan belajar lagi. yang terpenting dari semuanya adalah belajar untuk bersyukur. karena rasa syukur dapat memberi pemikiran yang positif walaupun dalam keadaan terpuruk sekalipun. karena hanya rasa syukur yang dapat membuatku merasa hidupku masih jauh lebih baik dan berharga meski kadang sering banyak duka.
aku akan pergi ke suatu tempat yang sejuk, entah itu taman yang banyak angin berhembus ataupun tanah lapang yang membuatku dapat leluasa memandang langit. entah mengapa aku suka berinteraksi dengan alam jika sedang gundah seperti ini. terasa sedikit konyol atau gimanaaaa gitu yaaa tapi, inilah sesuatu yang dapat membuatku nyaman dan memberikan sedikit kesejukan dalam hatiku.
biasanya juga aku pergi ke masjid terbesar di kotaku, masjid ini enak digunakan untuk merenung dan memandangi langit dengan hembusan angin yang damai. karena aku terlalu malu untuk menceritakan segala isi dalam hatiku maupun pikiranku kepada orang lain, maka aku hanya dapat melakukannya pada hatiku sendiri dan berharap angin yang berhembus dapat membawa sedikit keresahanku pergi bersamanya. mengabarkan pada orang yang sedang ku pikirkan bahwa dia haris baik-baik saja disana.
dengan suasana sesepi itu, yang hanya ada aku sendiri bersama hatiku. aku diam menikmati kesepianku. aku diam melihat semua yang ada dalam kehidupanku. melihat ciptaan-NYA, melihat takdir kehidupan yang berbeda-beda yang IA goreskan pada setiap hamba-NYA, dan mencernanya membuatku mengambil begitu banyak pelajaran untuk hidup ini.
belajar untuk memaafkan dan melupakan segala luka yang pernah aku rasakan, belajar untuk tetap tersenyum walaupun hati sedang tak bahagia, belajar, belajar, belajar, dan belajar lagi. yang terpenting dari semuanya adalah belajar untuk bersyukur. karena rasa syukur dapat memberi pemikiran yang positif walaupun dalam keadaan terpuruk sekalipun. karena hanya rasa syukur yang dapat membuatku merasa hidupku masih jauh lebih baik dan berharga meski kadang sering banyak duka.
Langganan:
Postingan (Atom)