Buscar

Tersenyumlah Kawan


Aku mengenalnya setahun lalu. Ketika kami satu kelompok dalam acara ospek kampus, di kampus kami menyebut acaranya itu PPS (pengenalan Program Studi). Tak ada kata perkanalan yang terucap, dengan sendirinya kami masing-masing mengenal nama. Kesan pertama tak begitu berarti untukku. Menurutku dia orangnya lucu, selalu membuat tertawa ditengah-tengah kesibukan kami membuat atribut untuk PPS. Tapi, yang ku tau dia hanya bertahan satu hari untuk mengikuti PPS. Setelahnya sakitnya kambuh dan membuatnya tak bisa berjalan. Dari teman yang lain aku mendengar cerita bahwa dia punya penyakit asam urat, kencing manis, dan lain sebagainya. Pokonya penyakitnya banyak deh. Awalnya sih ga percaya bahkan ada aja teman yang bilang “masih muda ko udah sakit asam urat, kaya orang tua aja”. Namun, perkataan itu tak ku tanggapi. Aku cukup tau ternyata dia sakit.

Dan beberapa hari yang lalu ditengah kelelahan sehabis praktikum kimia farmasi, di depan lab kami bercerita. Entah gimana mulainya. Dia dengan lancarnya menceritakan semua keadaan dia sekarang. Dia sering merasa sakit pinggang. Bukan sakit pinggang biasa. Tetapi sakit pinggang yang teramat sakit. Dia juga sering bolak-balik pergi buang air kecil. Setiap dia bangun dari tidur, kakinya selalu ga bisa digerakkan. Harus menunggu berapa lama dulu hingga kakinya bisa digerakkan. Dan tadi malam dia pergi priksa ke dokter. Dari hasil tes urin dan yang lainnya didapan diagnosis bahwa ginjalnya bocor.

Aku tak tau bagaimana perasaanku ketika mendengar semua ceritanya itu. Ada rasa kasian, iba, dan rasa bersalah. Jujur aku sempat tak suka dengan sikapnya. Tapi, lama kelamaan aku tau bahwa dia orangnya memang seperti itu. Jika orang ingin berpikir negative pasti menilai dia itu orangnya banyak omong, ga mau kalah, suka cari perhatian dosen, pecicilan, dan lain sebagainya. Tapi, sekarang aku lebih bisa berpikir realistis bahwa diperlukan toleransi yang besar dalam kehidupan bersosial.

Orang yang melihatnya pasti tak akan menyangka bahwa dia punya penyakit seperti itu. Dia sosok orang yang ceria, selalu terlihat tertawa. Sosok yang pintar walaupun dimata teman-teman yang lain dia adalah orang yang menyebalkan, yah penilaian orang berbeda-beda.

Satu yang ku lihat ketika menatap matanya. Lagi-lagi aku harus merasakan kesedihan dari mata seseorang yang ku pandang. Dia memang selalu tersenyum. Tak pernah ku lihat dia berbuat jahat pada orang lain walaupun dia tau bahwa orang lain itu tidak suka padanya.

Temanku.. hidup ini memang penuh misteri. Boleh jadi saat ini kita merasa bahagia tetapi, beberapa detik kemudian kebahagiaan itu dapat saja berubah menjadi luka. Semua mudah bagi Allah. Yang kita perlukan hanyalah mengikhlaskan hati dengan semua yang telah ditakdirkan-Nya. Dan yakin bahwa Dia menyayangi kita dengan segala cobaan yang Dia berikan pada kita. Dia ingin kita selalu mengingat-Nya dalam suka maupun duka. Dia ingin kita lebih dekat dengan-Nya dari segala kesakitan yang Dia berikan.

Tetaplah tersenyum kawan. Karena senyummu itu membuka mataku bahwa tidak ada gunanya menangisi takdir. Yang perlu dilakukan adalah melakukan hal yang terbaik sebelum semuanya tidak dapat dilakukan lagi.

Tersenyumlah kawan dan aku pun akan tersenyum untukmu

0 komentar:

Posting Komentar