Aku ingin menuliskan apa? rasanya buntu. Apakah aku sudah jauh berkelana atau ini waktunya untukku beristirahat. Entah. Terkadang, saking sesaknya apa yang kita rasakan kita hanya dapat diam. Terlalu menyayangi terkadang tak bisa diungkapkan dengan perkatan. Semakin dalam dia dirasakan. Semakin dalam pula kata-kata itu susah untuk diungkapkan.
Entah. Aku tak tahu aku menuliskan apa disini? semuanya terlalu kusut dalam pikiranku. Tak bisa ku urai satu-satu. Aku lelah dengan urusan tugas akhir kuliah. Aku lelah dengan masalah hati. Aku rindu dengan kehidupanku yang dulu. Dimana aku punya banyak waktu untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan untukku. Saat ini hidupku hanya monoton untuk persiapan ujian akhir program.
Aku hanya rindu untuk menulis. Menuliskan apa saja. Tentang pria dinginku yang sudah lama berlalu, jangan dipertanyakan lagi. Tapi nanti ada saatnya aku menuliskan tulisan-tulisan terakhir tentang dia. Disaat kami benar-benar akan berpisah. Tentang tuanku yang kini mulai merebut hatiku. Ah semenjak mimpi waktu itu aku jera untuk mengharapkannya. Tidak tahu apa maksud dari mimpi itu tapi yang pasti ketika aku terbangun dari tidur aku juga terbangun dari kenyataan bahwa aku hanya akan merindukan bulan (lagi). Jadi ku putuskan aku tidak ingin berharap. hatiku telah ku titipkan padaNya. Bukankah seharusnya memang begitu?
Aku juga sudah bisa mengontrol diriku untuk tidak sering-sering menghubunginya. Walaupun ku sadari, disaat aku bahagia dan saat aku kecewa, dialah orang pertama yang ku cari untuk berbagi rasa.