ada rasa tak karuan ketika aku memasuki gerbang itu. gerbang bangunan hijau tempatku 2 tahun lalu menuntut ilmu -SMA ku. keluarga baru yang sekarang masih tinggal dibangunan itu, yang tak pernah melihatku bahkan tak mengenaliku, menatapku seperti orang asing. agak risih sebenarnya. tapi, hari ini aku ingin mengintip masa lalu sejenak. terkadang mengenang itu menyakitkan tapi, aku sedang ingin mengenangnya. mengenang kisah bahagia itu.
ternyata hari ini sekolah sedang ramai. rupanya tengah diadakan eksibisi sebagai penutupan masa orientasi siswa baru. tak terasa waktu berjalan cepat sekali. aku melangkahkan kaki memasuki sekolah. berdiri aku didepan salah satu kelas -XII IPS 2. aku ingin menyaksikan eksibisi anak-anak. menonton sambil sesekali membalas pesan singkat yang masuk dihandphoneku. setelah membalas pesan, tak sengaja mataku memandang ke sebrang sana. ada seseorang yang ku kenal tengah menatapku. ketika dia tau aku melihatnya, dia tersenyum padaku. aku masih diam ditempatku, tak jua membalas senyumnya. ketika sadar, ada perasaan malu menyelusup dalam hatiku, refleks aku melangkah ke kanan bersembungi dibalik tiang yang ada tak jauh dari tempat ku berdiri.
Dia. adik kelasku ketika aku kelas 3 di sekolah itu dan dia baru kelas 1. aku mengenalnya ketika aku menjadi wali kelas MOS-nya kala itu. dia memang sering memperhatikanku bahkan walaupun dia kedapatan tengah menatapku, ketika mata kami bertemu, dia tidak mengalihkan pandangan sebaliknya dia memberiku sebuah senyuman. aku yang sering merasa malu dibuatnya. bahkan surat cintanya masih ada tersimpan rapi di selipan buku-buku ku. bukan sengaja menyimpan, surat-surat itu ku simpan bersama surat-surat yang lainnya. sebagai kenang-kenangan.
masa MOS selesai. tapi, dia masih tetap dengan kebiasaannya memperhatikanku. berhubung kelasnya berada dilantai dua, bersebrangan dengan kelasku yang dilantai satu. dari depan kelasnya itu, ketika jam istirahat ataupun ketika ada jam kosong tidak ada guru mengajar, dia selalu berdiri didepan kelasnya mengarah ke kelasku -memperhatikanku. mata kami sering bertemu dan ketika itu dia selalu memberi senyumannya padaku tapi, aku terlalu malu untuk membalas senyumnya. bahkan aku bersikap bahwa dia tak pernah ada.
pernah kala itu aku tidak masuk sekolah karena sakit. teman dekatku yang tak sengaja mengunjungi kelas-kelas anak kelas 1 mendapati dia tetap memandang ke arah kelasku. teman dekatku menegurnya "nyariin elsa ya?". dia tersenyum. "elsanya sakit" kata temanku lagi. "pantas tidak kelihatan" katanya. aku hanya dapat tersenyum tipis ketika teman dekatku itu menceritakan hal itu padaku. dia masih sangat muda, polos sekali, mengapa bisa dia jatuh hati padaku, aku orang pertama pula untuknya.
hingga aku lulus, hanya seperti itu saja. aku pun tak punya keberanian untuk balik menatapnya. #jujur saja, dia terlalu muda hahaha
dan kini. tahun ini dia lulus. ketika memasuki sekolah, aku tak pernah terpikir akan bertemu dengannya. tapi, ternyata aku mendapatinya di dalam. hanya sebentar. karena lagi-lagi aku pergi seakan tidak melihatnya. dan ketika aku tengah bersantai di ruang tunggu depan sekolah bersama teman-temanku. dia lewat. pertamanya dia tidak melihatku karena aku duduk tertutupi temanku. ketika dia melihatku, aku kaget, dia pun kaget. langkahnya sempat terhenti di depanku. untung hanya sebentar, lalu dia berjalan lagi. pergi
1 komentar:
Aaaa jadi kangen sekolah ciyee chici hahaha pasti ini gak bisa dilupain yah :D
Posting Komentar