akhirnya 3 ujian praktikum telah terlewati. dimulai dari hari selasa, ujian praktikum farmakognosi. ujiannya sih gampang tinggal nebak sampel apa yang kita dapat di bawah mikroskop, liat bagian-bagian fragmennya terus nulisin deh nama latinnya apa. tapi, berhubung untuk ujian akhir ini aku nggak ada belajar jadinya ya nggak tau deh hasilnya gimana.
hari rabunya lanjut ujian praktikum tegnologi farmasi (disingkat Tekfar). untungnya untuk ujian ini aku sudah belajar 3 hari sebelum ujian jadi, malamnya aku tinggal mengulang hapalan. ujian dimulai jam 10. absen 1 sampai 20 ujian tertulis dulu dan absen 21 sampai 40 ujian lisan. aku dapat ujian lisan duluan karena nomor absenku 21. cabutan untuk dapat materi ujiannya apa. berharapnya sih dapat dosen B, karena sama dosen itu enak nggak pelit nilai tapi, sayang aku dapat dosen A. aku sama temanku Ika masuk duluan untuk ujian lisan. Ika ditanya yang pendek-pendek aja jawabannya, giliran aku ditanya yang panjang-panjang jawabannya. aku disuruh menjelaskan tentang 3 metode pembuatan suspensi kering. untungnya aku dan Ika ujian duluan jadi dosennya masih bingung mau bertanya apa aja. yaaah sekitar sepuluh menitan lah kami sudah selesai ujian lisan.
selesai lisan lanjut ujian tertulis.
selain minggu-minggu ini sibuk ujian, aku bertiga dengan andri dan ita sibuk mengurus proposal karya ilmiah untuk dikirim ke IPB, ceritanya sih ikut lomba yang di adakan IPB nama lombanya i-STEP. jadi, selesai ujian langsung deh capsus ngerjakan proposal. jam setengah 4 sore baru pulang. itu juga belum selesai proposalnya. sampai rumah lanjut ngerjakan lagi. aku kebagian desain kemasan tapi, berhubung laptopku nggak ada aplikasi coreldraw ataupun photoshop jadi aku buatnya seadanya aja, itu juga belum jadi.
hari kamis lanjut buat lagi. padahal proposal promosi kesehatan juga lagi ngantri untuk direvisi. jadinya pulang kuliah ngerevisi proposal promosi kesehatan dulu. malamnya ngebut belajar untuk ujian praktikum farmakologi hari ini. kalian tau teman? aku belajar sampai nangis. aku takut bayangkan gimana nasibku ngadapin 3 dosen penguji sekaligus. takut nggak bisa jawab. apalagi ini farmakologi, berhubungan banget sama mekanisme kerja obat dan lain-lain. bahasannya banyak, mencakup semua aspek kefarmasian.
hari ini jum'at 1 juni 2012. hari ujian praktikum farmakologi pun tiba. 2 jam sebelum ujian di mulai aku duduk di tangga dekat laboratorium, menyendiri mau ngulang hapalan materi. sebelumnya udah belajar perhitungan konversi dosis sama perhitungan uji toksisitas akut. asyik-asyik sendirian, eunni datang, dia duduk disampingku. nggak jadi belajar deh malah asyik ceritaan -_-
nggak lama temanku si A ikut duduk juga di tangga terus temanku si B dan si C juga ikut duduk ditangga. temanku si C nanya sama aku tentang ED50 sama LD50. ku jawab "setau ku, ED50 itu tingkat ketoksikan obat sampai obat itu menimbulkan efek toksik atau keracunan pada hewan uji sedangkan LD50 itu tingkat ketoksikan suatu obat sampai obat itu memberikan kematian pada hewan uji". temanku ini masih bingung dengan jawabanku terus dia tanya lagi kalau Td50 itu gimana?. ku jawab TD50 itu sama kayak LD50. baru temanku si B nyolot "oh gitu aja ko repot. terus ngomong apa lagi gitu aku lupa. lalu aja kata-katanya di telingaku. tapi, nggak dalam hatiku. aku langsung bangkit dari tempat aku duduk, jauh-jauh dari dia sebelum aku meledak.
aku duduk sama temanku si C tadi yang juga sudah pindah tempat duduk dikursi panjang didepan ruang 4. disampingnya aku lempar buku-buku ku dan kalkulatorku. aku emosi, aku kesal. terus dia ngajak aku masuk keruang 4 aja. di dalam ruangan aku nangis karena aku nggak bisa marah tapi, aku kesal. kata temanku si C "sudahlah be, biarkan aja. mereka memang gitu". aku bilang "aku heran. aku salah apa coba. kenapa juga mereka nggak suka sama aku. aku nggak pernah ganggu hidup mereka. aku nggak minta makan sama mereka. aku nggak ngerepotin mereka". si C bilang "mereka itu iri sama kamu be". "apa coba yang di iriin. mereka bilang aku orangnya sok tau. tapi, kenapa juga kalau nggak ngerti minta aku ajarin. aneh".
oke lupain soal mereka. mau ujian ini. aku dapat giliran ke 6 masuk kedalam laboratorium untuk ujian. dan setiap ngeliat teman-teman yang keluar dari ruang ujian semua yang lagi nunggu giliran di luar pasti teriak histeris. gimana nggak, 3 dosen yang menguji kami itu dewa semua. title.nya aja panjang banget. udah pada S2 semua. masternya lah pokoknya.
sambil menunggu giliran masuk ujian. aku sama teman-temanku yang lain bukannya apada belajar kami malah bercandaan dan ketawa. gimana nggak, salah satu temanku bilang "gimana kalau nanti kita dislokasi aja dosen C" katanya dengan memperagakan cara dislokasi pada hewan uji bahkan kucing yang lewat juga ditariknya ekornya terus mau di dislokasinya leher kucing itu. aku geli liatnya, secara aku takut kucing.
belum lagi temanku yang pada ngegombal. Si ika pakai cincin terus dia nanya sama luki "bagus nggak?" katanya. baru luki jawab "nggak bagus. kalau aku yang masangkan cincinnya dijarimu baru bagus". ika refleks teriak nyaring banget. ckckck
oke lanjut cerita waktu aku ujian di dalam laboratorium. karena yang masuk berempat-berempat. aku, Erly, Fathia, sama si ganteng Hendri. Fathia ini yang paling pintar diangkatanku. ah sudahlah pasti bakal dikasih pertanyaan yang susah-susah.
sebelum di sidang, kami praktek memberikan minum mencit secara peroral. untuk pertama kalinya ini aku kasih minum mencit peroral. bukan karena takut pegang, dulu aku pernah pegang mencit tapi memperlakukan mencit selama praktikum nggak pernah sama sekali. mencitku nggak bisa diam, jadi aku sempat ngelempar mencit dua kali hahaha. untung waktu ketiga kalinya aku berhasil meminumkan mencit secara oral padahal waktu tinggal 35 detik lagi -_-
selesai praktek itu, lanjut ditanya-tanya sama 3 dewa( baca:dosen ). aku yang pertama kali di tanya sama dewa pertama, pertanyaannya "diabetes tipe 2 itu ada yang disebabkan karena defisiensi insulin dan resistensi insulin. bisa dijelaskan 2 keadaan itu maksudnya bagaimana?". okeh dengan sedikit pengetahuan dan karanga-karang bebas dalam otakku, aku menjawab pertanyaan dewa pertama. pertanyaan dewa kedua "mengapa rute pemberian secara parenteral itu lebih baik daripada secara oral?". lagi-lagi dengan sedikit menggunakan logika, aku jawab itu pertanyaan. lanjut ke pertanyaan dewa ketiga "sedian farmasi kan banyak tu, ada kapsul, tablet, salep, linniment, dan lain-lain. menurut anda, apakah semua sedian itu perlu dilakukan uji toksisitas akut?". ku jawab "tidak pak. menurut saya hanya obat-obat yang masuk kedalam tubuh yang perlu dilakukan uji toksisitas akut. "jadi, salep atau obat luar tidak perlu di uji ketoksikannya?" tanyanya lagi. "menurut saya sih tidak pak. karena obat luar kan cuma sampai permukaan kulit saja, nggak berinteraksi langsung dengan organ-organ dalam tubuh". bapaknya manggut-manggut.
dewa ketiga yang paling banyak bertanya huhu
ketika kami selesai dan keluar dari ruang ujian. teman-teman yang di luar lagi-lagi teriak histeris. sedangkan kami sudah lega karena sudah melewati ujian, walaupun nggak tau hasilnya gimana. dan dengar-dengar yang masuk ujian setelah kami ada disiruh ngitung-ngitung. yah perhitungan uji toksisitas akut gitu. yang panjang dan bikin mumet. Alhamdulillah ya Allah kami cuma dikasih kebingungan dalam menjawab pertanyaan kata-kata tanpa angka hahaha
3 ujian praktikum dalam minggu ini sudah terlewati. untuk hasilnya aku serahkan sama Allah aja. aku yakin Allah memberikan hasil sesuai usahaku. semoga lulus, pas-pasan juga nggak apa-apa deh. AMIN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar