Buscar

tidak adil

ketika hati begitu terluka
hingga senyumpun terasa tak bisa
ingin berbagi- agar perih luka terasa sedikit berkurang
namun semua seakan menutup telinga
tak ada yang mau mendengar
hanya air mata yang jatuh butir demi butir

ya... hari ini aku menangis, aku kecewa, aku kesal tapi aku tak bisa marah. sering aku bertanya mengapa harus aku yang merasakan semua? mengapa harus selalu aku yang disakiti? mengapa kejadian yang tidak adil itu harus selalu aku yang merasakan? kenapa tidak dia? kenapa tidak dia agar dia dapat merasakan juga bagaimana rasanya ketidakadilan hidup itu. bagaimana rasanya harus bersabar ketika seharusnya kamu marah tetapi malah kamu yang kena marah. merasakan bagaimana harus mengalah dan tidak bisa memaksakan kehendakmu. kenapa semua itu harus aku yang merasakan, bukan kamu???

kenapa hidup tidak memperlihatkan kepadamu bagaimana rasa kecewa, bagaimana rasanya jika terjatuh disaat terlena tengah berada di atas? kamu selalu merasa hebat karena semua orang mengelu-elukan sikapmu tapi kamu tak pernah menyadari bahwa kehebatanmu itu menutup matamu akan kerendahan hati. semua itu membentuk watakmu menjadi seseorang yang merasa bahwa dirimu paling paling dan paling hebat hingga membuatmu meremehkan orang lain. kenapa hidup tidak memberikan pelajarannya padamu, kenapa malah aku? apa harus selalu aku yang mengalah? aku lelah! aku capek harus merasakan ketidakadilan. mengalah dan terus mengalah, sakit dalam diam, tak ada yang bisa dilakukan karena jika aku bicara sedikit saja, kamu tak akan menerimanya dan keadaan akan semakin memburuk bukan membaik.

ah aku benci. aku mau marah sama orang yang ga bisa toleransi, sama orang yang egois, sama orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa mau berpikir dari sudut pandang orang lain, sama orang yang berwatak penguasa, sama orang sama orang sama orang yang seperti dia

1 komentar:

Anonim

itulah proses pendewasaan.. :)
dimana kita bisa mengendalikan semua amarah, dimana kita harus mengalah, dimana kita bisa menerima semua situasi yang sangat pahit, dimana kita harus bersabar, dan disitulah kita menjadi "dewasa", disitulah kita menjadi "pemenang".

Posting Komentar