Pagi yang sangat sibuk. Semua mahasiswa terlihat sibuk dengan kerjaan mereka masing-masing. Mahasiswa Fakultas farmasi kelas A sedang sibuk bersiap-siap didepan laboratorium. Senja sedang sibuk dengan barang-barangnya. Mengganti sepatunya dengan sandal untuk praktek dan siap-siap mengenakan jas lab ketika Rama datang menghampirinya dan berbisik ditelinganya “I Miss You” ucapnya. Senja terdiam dan refleks berkata “Kenapa kamu?” dengan kening berkerut Senja menatap Rama yang tengah tertawa melihat kebingungan Senja. Belum puas membuat Senja malu, Rama memanggil Anggi lalu berkata padanya “I Miss Her” sambil melihat pada Senja. Senja menatapnya tak suka. Apa sih maksudnya, aneh sekali kelakuan Rama kali ini. Tingkah memalukan Rama tidak berhenti sampai disitu, ketika Senja bertanya tentang Annie, Rama membentuk hati dengan kedua jari telunjuk dan jempolnya, bentuk hati itu tepat ia taruh didadanya. Seakan dia mengatakan bahwa dia Cinta. “Aduh malunya, ntar dikira orang-orang ada apa-apa lagi aku sama Rama” keluh Senja dalam hati. Jengah dengan kelakuan Rama, Senja meninggalkannya pergi masuk kedalam laboratorium.
Selesai praktikum. Rama mendatangi Senja, seperti tingkahnya yang biasa, dia bermanja-manja dan berkata “aku mau cerita”. Dengan malas Senja mengatakan “hmmm.. mau cerita apa?”.
“aku semakin dekat dengan dia. weekend nanti kami berencana untuk pergi nonton bersama. Doakan yah semoga jadi. Hehe” ucap Rama. Malu-malu bahagia.
“hmm baguslah. Pastinya ku doakan jadi. Tapi, ga asyik ah. Masa aku Cuma dapat ceritanya terus. Sekali-sekali ajak aku jalan juga dong sama kalian, atau bawain aku oleh-oleh gitu”.
“Mau apa? Masa kubelikan ice cream lagi?”
“belikan aku buku aja, suruh dia yang pilihkan bukunya”
“oke. Boleh. Tapi…..” Rama mengambangkan kata-katanya
“tapi apa?” Senja tak sabar.
“tapi ada sedikit masalah. Teman dekatnya, Ina, suka denganku. Dia semakin ga bebas jika ingin pergi denganku. Kamu tau sendiri kan? Dia paling dekat sama Ina. Mereka selalu berdua. Jadi susah untuk kami jika ingin pergi berdua”Keluh Rama
“sudahlah. Dalam cinta lagi-lagi kukatakan. Memang harus ada pihak yang terluka. Yang merelakan untuk melepaskan. Jadi, untuk kali ini saja, nikmati saja hubunganmu dengannya” kata Senja
“tapi, jangan kau terlalu menikmatinya juga. Jika kau merasa semua sudah cukup. Maka cobalah untuk melepasnya secara tidak langsung. Jangan malah semakin mengharapkannya. Bagaimanapun juga, dia sudah ada yang memiliki” tambah Senja dalam hati.
Sebenarnya Senja sangat ingin mengatakan itu pada sahabatnya Rama. Hanya saja, senja sangat mengetahui bagaimana sifat Rama. Bagaimana dia sangat mencintai Annie. Dia sangat tidak bisa melepaskan perasaannya. Bukan tidak bisa, tapi lebih tepatnya tidak ingin. Semua tidak ada yang tidak bisa dilakukan jika kita ingin. Masalah yang ada pada Rama hanyalah, maukah dia melepaskan cintanya?
Weekend tiba. Setelah selesai membersihkan rumah. Senja memasuki kamarnya, duduk disamping tempat tidur dan memandang HPnya. Tidak ada sms dari Rama, apa dia jadi jalan dengan Annie atau tidak ya? Pikir Senja. Tapi senja enggan ingin bertanya pada Rama. Toh jika jadi jalan pun Rama nanti akan memberitahunya.
“ga jadi jalan. Ada Ina kerumahnya” Senja membaca sms dari Rama. Dilihatnya jam didinding, pukul 1 siang.
“terus gimana?” dibalasnya sms Rama.
“katanya diganti besok. Hmmm sudahlah aku mau nulis laporan aja”
“ jangan kecewa gitu kenapa? Namanya keadaanmu begitu ya diterima aja. Pasti ada kesempatan buat kalian jalan berdua”
“iya deh. Makasih ya”. Sms Rama tidak lagi dibalasnya.
Beberapa menit kemudian
“kamu ngapain? Ga jalan kah?”. Sms masuk dari Rama lagi.
“ga. Aku ga suka jalan kalau ga ada yang dicari” balas Senja
“oh. Sekali-sekali refreshing dong neng. Jangan belajar terus”.
“iya”
Esoknya, menjelang maghrib HP Senja berbunyi. Sms masuk dari Rama
“aku jadi jalan. Horeeee, ini udah mau masuk bioskop”
Senja tersenyum membacanya, diapun membalas “Baguslah. Have fun :)”
Senja diam dengan pikirannya sendiri. Bingung memikirkan sahabatnya. Kenapa Rama tidak bisa berpikir dewasa untuk mengatasi permasalahan cintanya. Terkadang Senja muak juga mendengar cerita-cerita Rama, tapi dia sahabatnya, tempat Rama berbagi begitu juga Rama, tempat dia berbagi. Lalu dia harus bagaimana? Dia sedih juga melihat sahabatnya begitu. Padahal jika dipikir-pikir banyak cewek dikampus yang naksir sama Rama. Tapi Rama hanya focus dengan satu orang yang ada dihatinya sejak pertama dia melihatnya. Meski Rama tau Annie sudah memiliki seseorang dan sudah lama menjalin hubungan tapi dia tetap bertahan dengan perasaannya. Tetap bertahan, meski takdir akan memberinya luka.
“Rama…. Semoga kau bahagia”. Ucap Senja Lirih
0 komentar:
Posting Komentar